NGAWI | INTIJATIM.ID – Sambut Hari Jadi ke-667 Kabupaten Ngawi, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), menggelar Gerakan Pangan Murah sebagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga serta pasokan bahan pokok.
Acara yang berlangsung di Alun-Alun Serong Ngawi ini secara resmi dibuka oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dengan prosesi pemotongan pita yang didahului oleh penampilan tari tradisional. Sebanyak 20 stan bazar turut meramaikan acara tersebut, dengan menjajakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, telur, minyak goreng, sayur-mayur, hingga buah-buahan segar. Senin (2/7/25).
Selain para pedagang dan petani milenial, bazar ini juga melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta sejumlah lembaga perbankan seperti Bank Jatim dan Bank Syariah Ngawi. Produk segar dan pangan olahan dari pelaku usaha lokal juga turut ditawarkan sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kerakyatan.
Warga pun terlihat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Salah satu pengunjung, Nur Aini, warga asal Blora, menyampaikan kegembiraannya atas harga yang ditawarkan. “Beli beras, harganya cukup murah, tadi belinya dibatasi, sayangnya beras SPHP gak ada,” ujarnya.
Adapun rincian harga beberapa komoditas kebutuhan poko diantaranya ; Beras Rp12.000/kg, Gula pasir Rp16.000/kg, Telur ayam Rp24.000/kg, Minyak goreng (Minyak Kita) Rp15.500/liter, dan Ayam potong Rp26.000 per kilogramnya.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, yang turut hadir meninjau secara langsung kegiatan ini menyampaikan bahwa, Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, terutama untuk komoditas beras yang belakangan mengalami penyesuaian harga di sejumlah daerah.
“Kalau dilihat, beberapa wilayah mengalami kenaikan pada komoditas beras. Tapi sebenarnya stok cukup. Pemerintah pusat, dalam hal ini Bapak Presiden, ingin kesejahteraan petani juga meningkat. Jadi ketika harga beras setelah diproses menjadi Rp13.000, itu bukan kenaikan, tetapi penyesuaian harga sebagai bentuk dukungan terhadap petani,” jelasnya.
Meski jumlah pengunjung tidak membludak, Bupati Ony tetap mengapresiasi antusiasme masyarakat. Menurutnya, hal ini justru menunjukkan bahwa harga bahan pokok di pasaran saat ini masih dalam kondisi stabil.
“Jika ada momen seperti ini dan antusias pembeli biasa, itu artinya harga di pasar cenderung stabil,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Ngawi berharap dapat memperkuat ketahanan pangan di daerah, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan dinamika harga pangan nasional. (Mei/IJ)