MAGETAN | INTIJATIM.ID – Siapa sangka, Indek Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan, terus merangkak naik, bahkan berada peringkat kedua di Jawa Timur, dibawah Kabupaten Gresik.
Prestasi yang melejit dalam beberapa tahun di Magetan, diimbangi bidang pendidikan yang berada di peringkat atas di Jawa Timur.
“Magetan berada di peringkat kedua di Jawa Timur soal Indeks Ketahanan Pangan,” kata Uswatul Chasanah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Magetan, Senin (26/6/2023).
Menurutnya, parameter keunggulan ketahanan pangan itu terdiri dari kecukupan, kebergaman, dan ketersediaan. Sedangkan produksi tanaman pangan terutama padi, Kabupaten Magetan telah melampuai target.

“Tak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan Magetan, tapi bisa juga menyumbang nasional,” terangnya.
Dijelaskan Uswatul Chasanah, dengan total lahan sekitar 56 ribu hektar, Kabupaten Magetan mampu panen gabah rata-rata 7 ton per hektar. Pun, akan meningkatkan produksi padi di Magetan, menggunakan varietas IP400.
“Saat ini masih uji coba di wilayah Krowe, dengan luas lahan 2 hektar. Khan biasanya tanam padi itu 3 kali dalam setahun, tapi dengan IP400 bisa tanam 4 kali, karena umurnya cuma 80 hari,” jelasnya.
Dari keberagaman pangan, Chasanah menyebut, pihaknya memiliki program Pekarangan Pangan Lestari di area Kebun Bunga Refugia. Selain itu, Dinas TPHPKP Magetan juga menggandeng petani milenial untuk tanaman sayur.
“Jumlah petani milenial kita masih sedikit. Saya bermimpi kita bisa seperti di Merbabu yang anak-anak muda mau terjun sendiri. Karena pertanian bukan hanya untuk orang tua, melainkan anak muda juga bisa,” pungkasnya. (Red)