NGAWI | INTIJATIM.ID – Hama tikus masih menjadi momok bagi para petani. Adanya larangan jebakan tikus menggunakan aliran listrik di sawah, membuat petani kebingungan.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Simo, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, menyiasati dengan melakukan “Gropyokan Tikus Bareng” bersama petani.
“Kegiatan gropyokan tikus dilakukan di 4 lokasi, yaitu Lor Guyangan, Kidul Guyangan, Centong dan Gablukan. Ini sudah dilaksanakan dari tanggal 6 Mei hingga 9 Mei kemarin,” jelas Hariyanto, Kepala Desa (Kades Simo), pada Kamis, (16/05/24).
Hariyanto juga menjelaskan, bahwa kegiatan gropyokan tikus ini telah menjadi agenda tahunan desa setempat, lantaran serangan hama tikus yang tak kunjung mereda dan mengancam gagal panen.
“Pembiayaannya diambilkan dari Dana Desa sub bidang Padat Karya Tunai sebesar Rp.4.000.000,” jelasnya.
Untuk menekan perkembangbiakan hama tikus, kata Hariyanto, gotong royong ini juga menyisir sarang tikus dengan pengasapan dan menyiapkan pentungan. “Selain itu, gropyokan tikus juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat, terutama para petani dan buruh tani,” tandasnya.
Program gropyokan tikus di Desa Simo ini menunjukkan bahwa, dengan kerjasama dan gotong royong masyarakat mampu mengatasi permasalahan hama tikus secara efektif dan efisien. Program ini patut menjadi contoh bagi desa-desa lain di Ngawi, dalam memerangi hama tikus dan menjaga hasil panen. (Mei)