MAGETAN | INTIJATIM.ID – Program Cegah Stunting, merupakan upaya prioritas Pemkab Magetan, bahkan menjadi prioritas nasional mengatasi stunting.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, mempunyai program Aksi Cegah Stunting dalam mengatasi masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
“Kalau inovasi Jekmil katakanlah termasuk pencegahan, nah aksi ini merupakan penanganannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Rohmat Hidayat, Selasa (4/7/2023).
Dinkes Magetan menguatkan poros penanganan dalam mencegah Stunting di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Mulai dari posyandu hingga rumah sakit.

Menurut Rohmat Hidayat, apabila menemukan indikasi stunting, maka intervensi harus dilakukan di Posyandu dengan pemberian makanan tambahan berprotein tinggi. Poros selanjutnya dilakukan di pusekesmas-puskesmas di seluruh Kabupaten Magetan.
“Di puskesmas ini, sebagai penanganan lanjutan ketika intervensi di Posyandu tak membuahkan hasil, dengan pemeriksaan ulang secara menyeluruh. Sebagian besar karena diare dan tbc,” jelas dokter Rohmat.
Antisipasi terakhir, Rohmat menyebut, dilakukan di rumah sakit, dengan dokter spesialis anak yang siap menangani stunting.
“Ada dokter Rahma Anindita, yang menjadi Teladan tingkat Jawa Timur karena program aksi cegah stunting,” ungkapnya.
Selain itu, diperlukan kerjasama antar lintas sektor dalam melaksanakan program Aksi Cegah Stunting di Magetan. “Misalnya dinas peternakan mensuplai makanan berproteinnya. Hambatan kita cuma edukasi saja, karena stunting dianggap bukan penyakit oleh masyarakat. Sebab stunting di Magetan bukan karena faktor ekonomi, tapi perilaku dan pola asuh,” pungkas Kepala Dinkes Magetan.
Sebagai informasi, angka stunting di Magetan terus ditekan, tahun 2019 (21,54%), 2021 (17,2%), 2022 (14,9%), survei bulan timbang pada Februari lalu, sudah sekitar 10 Persen. (Red)