NGAWI | INTIJATIM.ID – Pagelaran Indonesian Fashion Week (IFW) 2025 yang berlangsung di Jakarta kembali menarik perhatian publik, termasuk dari Kabupaten Ngawi yang ikut andil dalam ajang bergengsi tersebut. Namun, partisipasi Ngawi yang menelan anggaran mencapai Rp399.822.000 dari APBD 2025 sempat memicu tanda tanya akibat minimnya informasi yang disampaikan ke publik.
Dari data yang tercantum di laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Ngawi, proyek ini dimenangkan oleh CV. Kita Kita Selalu Bersama, yang beralamat di Jalan Ronggowarsito 112, Ngawi. Meski demikian, informasi terkait bentuk partisipasi, manfaat kegiatan, hingga capaian yang diraih selama ajang IFW sempat tidak tersedia secara terbuka.
Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media kepada Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi sempat menemui jalan buntu. Kepala Dinas, Kusumawati Nilam, menolak memberikan keterangan dengan alasan teknis berada di bidang lain. “Tau acara dari mana? Langsung aja ke Kabidnya. Saya takut salah ngomong,” ujarnya, pada Selasa (10/6/2025) di Command Center dengan nada yang kurang bersahabat.
Padahal, saat itu Kepala Bidang terkait diketahui sedang menjalankan ibadah haji. Penolakan Nilam dinilai bertentangan dengan pernyataan Sekretaris Daerah Ngawi sebelumnya, yang menegaskan bahwa pejabat publik wajib terbuka dalam menjelaskan penggunaan anggaran negara.
Namun teka-teki tersebut akhirnya terjawab pada Kamis (12/6/2025). Dalam pernyataan resminya, Kusumawati Nilam membenarkan bahwa Kabupaten Ngawi mengirimkan 10 desainer dalam ajang IFW 2025, terdiri dari 6 desainer lama yang lolos kurasi, 3 desainer baru, dan 1 desainer nasional.
“Makanya kemarin saya arahkan ke bidang, karena teknis pelaksanaannya ada di bidang yang lebih paham,” ujar Nilam menjelaskan alasan awal keengganannya memberikan komentar.
Ia menambahkan, keikutsertaan dalam IFW bertujuan menjembatani kolaborasi antara desainer, pengrajin batik, serta pelaku industri kreatif lainnya.
“Sebagai penyedia kegiatan, kita berusaha menjembatani agar para pelaku industri kreatif bisa lebih maju, baik dari segi karya maupun inovasi,” katanya.
Salah satu capaian yang dibanggakan, menurut Nilam, adalah keberhasilan seorang desainer baru yang berhasil menjual gaunnya seharga Rp5 juta dalam ajang tersebut. Ia menyebut itu sebagai langkah yang sangat berarti bagi pelaku UMKM dan perajin lokal.
“Hanya itu yang dapat kami berikan untuk mendampingi pelaku UMKM. Itu luar biasa bagi kami, bagi perajin batik maupun desainer,” pungkas Nilam. (Mei)