NGAWI | INTIJATIM.ID – Ratusan warga Kabupaten Ngawi, dikirim ke Vietnam untuk mengikuti pelatihan teknis sebagai bagian dari kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor industri.
Sementara, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Madiun bersama Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) menggelar operasi gabungan di PT. GFT Indonesia Investment
yang berlokasi di Kecamatan Geneng, Ngawi.
Operasi tersebut melibatkan berbagai pihak lintas instansi, seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Kejaksaan, TNI, Polri, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi. Langkah ini untuk memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas tenaga kerja asing di perusahaan tersebut.
“Operasi gabungan ini merupakan bentuk nyata pengawasan terpadu, agar proses investasi asing tetap kondusif dan tidak melanggar regulasi. Ini juga bagian dari upaya perlindungan terhadap tenaga kerja lokal,” ujar Sigit Wahjuniarto, analis dari Kantor Imigrasi Madiun usai mengikuti rapat koordinasi TIMPORA, Rabu (11/06/2025).
Menurutnya, pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kerja, baik asing maupun lokal, berada dalam status legal dan mengikuti prosedur keimigrasian yang berlaku,” ungkapnya.
Di sisi lain, Supriadi, Kepala Bidang Tenaga Kerja DPPTK Ngawi, membenarkan bahwa, pengiriman ratusan warga ke Vietnam merupakan bagian dari program pelatihan operator mesin produksi modern.
“Selama enam bulan pelatihan di sana, peserta diberikan fasilitas lengkap, mulai dari transportasi, konsumsi, tempat tinggal, hingga gaji,” jelasnya.
Supriadi berharap, setelah mengikuti pelatihan, para pekerja memiliki keahlian teknis yang mumpuni, sehingga mampu berkontribusi lebih dalam pengoperasian mesin-mesin industri berteknologi tinggi,” pungkasnya.
Pemerintah daerah dan pusat terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga iklim investasi yang sehat, menegakkan regulasi keimigrasian, dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (Mei)
