Festival “Ngawiti Nari” Meriahkan Hari Tari Nasional 2025

NGAWI | INTIJATIM.ID – Semarak penuh warna dan semangat budaya, mewarnai gedung Eka Kapti Ngawi. Acara yang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) ini dalam rangka memperingatan Hari Tari Nasional dengan gelaran Festival Tari “Ngawiti Nari”. Kamis (19/06/25).

Festival ini menjadi wadah ekspresi seni bagi para pelajar, seniman tari, serta masyarakat dari berbagai kalangan. Sebanyak 18 lembaga, mulai dari sanggar seni, SD, SMP, SMA, hingga SMK turut andil dengan menampilkan beragam tari daerah dan memukau penonton di panggung utama.

Secara resmi, Ngawiti Nari dibuka langsung oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono melalui prosesi penabuhan kentongan sebagai simbol dimulainya acara. Hadir pula dalam acara tersebut yaitu, Ketua Harian Dewan Kesenian Ngawi Cak Yudo Bakiak, Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Ngawi Cita Putri Maharani, para pelaku seni, serta masyarakat yang antusias memadati lokasi acara.

“Semoga festival ini bisa menjadi agenda rutin. Bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi juga masuk ke ranah pendidikan akademik untuk memperkuat budi pekerti, kesenian, dan kebudayaan,” ujar Bupati Ony Anwar Harsono.

Orang nomor satu di Ngawi ini juga mengungkapkan, rencana pengembangan kawasan Kepatihan yang saat ini berstatus sebagai cagar budaya daerah.

“Kepatihan ke depan akan menjadi pusat kegiatan seni budaya dan kantor Dewan Kesenian dan Kebudayaan Nasional Kabupaten Ngawi. Pembangunan akan kita eksekusi pada 2026,” ungkap Bupati Ony.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, Sumarsono, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan misi Bupati dalam meningkatkan kondusifitas daerah melalui penguatan budaya lokal.

“Ngawi merupakan gudangnya seni, dan melalui Ngawiti Nari. Kami ingin memasukkan seni tari ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah sebagai bentuk penguatan karakter dan pelestarian warisan nenek moyang kita,” jelasnya.

Festival ini ditutup dengan parade Reog yang melibatkan seluruh peserta, hingga menjadi puncak kemeriahan dan penegasan semangat pelestarian budaya. Antusiasme para penari muda menandakan bahwa seni tari hidup dan terus tumbuh di tengah generasi penerus.

“Ini momentum penting untuk menjadikan pelaku tari sebagai pewaris budaya bangsa,” tutup Sumarsono. (Mei)

Loading

Leave a Reply

error: Content is protected !!