NGAWI | INTIJATIM.ID – Upaya meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan remaja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis dan Aksi Bergizi yang menyasar seluruh satuan pendidikan. Peluncuran perdana program ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Ngawi, Selasa (12/08/25).
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, dr. Yudono, mengatakan bahwa, program ini merupakan bagian dari Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) yang diinisiasi pemerintah. Tujuannya adalah melakukan skrining kesehatan kepada anak-anak usia 7 hingga 17 tahun, sebagai langkah preventif terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk gizi buruk, penyakit menular dan tidak menular, perilaku berisiko seperti merokok, serta gangguan emosional.
“Sosialisasi tentang Cek Kesehatan Gratis kita mulai dari SMP Negeri 4 Ngawi dan ditargetkan rampung di seluruh sekolah dan pesantren pada akhir tahun 2025,” ujarnya.
Dinkes Ngawi menargetkan total 98.097 siswa dari 847 lembaga pendidikan, termasuk SD, SMP, SMA, SLB, dan pondok pesantren akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Asisten 3 Setda Ngawi, Mahmud Rosadi, yang hadir mewakili Bupati Ngawi, menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar. Ia menyebut, intervensi sejak dini menjadi kunci membentuk generasi sehat dan berkualitas.
“Intervensi ini mencakup aktivitas fisik seperti senam pagi, sarapan bergizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, serta edukasi kesehatan. Ini bagian dari upaya menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya saing global,” jelasnya.
Pelaksanaan perdana ini juga disambut antusias pihak sekolah. Plt. Kepala SMP Negeri 4 Ngawi, Atik, mengucapkan rasa syukur karena sekolah yang dipimpinnya menjadi lokasi peluncuran pertama program ini.
“Anak-anak perlu terdeteksi kesehatannya sejak dini. Ini penting terutama bagi siswi perempuan, calon ibu masa depan. Dengan pemeriksaan ini, jika ada potensi penyakit bisa segera ditangani,” ungkap Atik.
Sebanyak 30 siswa kelas 7 dan 70 siswa kelas 8 menjalani pemeriksaan kesehatan, sementara 100 siswa kelas 9 mengikuti seminar edukatif yang diawali dengan senam sehat bersama. (Mei/IJ)