NGAWI | INTIJATIM.ID – Semangat baru langsung terasa di Desa Jururejo Ngawi sejak dua tahun dipimpin Andri Wika Cahyono. Di bawah kepemimpinannya, Desa Jururejo mulai menunjukkan geliat baru tak hanya dalam budaya, tapi juga prestasi.
Dalam waktu singkat, Desa Jururejo mulai menorehkan hasil positif dalam berbagai lomba tingkat kabupaten. Sosok Andri yang dikenal ramah dan terbuka, dinilai mampu menjadi pemimpin muda yang visioner dan merakyat.
Mengawali masa jabatannya, Andri langsung mencuri perhatian warga dengan menggelar acara Bersih Desa dan Nyadran yang dikemas meriah dalam pawai budaya, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Jumat (15/8/25).
Pawai dimulai dari kantor desa yang kini telah dipindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif, menuju Sendang Jrubong, pusat spiritual desa yang sarat nilai budaya dan sejarah. Tak sekadar seremonial, acara ini menjadi momentum untuk nguri-uri budaya Jawa sekaligus menunjukkan komitmen Kades baru dalam membangun desa secara fisik maupun kultural.
Pawai budaya melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari RT, RW, ibu-ibu PKK, siswa-siswi SD, BPD, hingga Linmas. Masing-masing membawa serta kekayaan lokal dalam bentuk kostum, atraksi, dan tujuh gunungan hasil bumi yang diarak sepanjang rute dan menjadi rebutan di akhir acara. Kehadiran Reog Ponorogo pun menambah semarak, dengan atraksi yang sukses menghipnotis penonton.
“Ini inovasi kita. Tujuannya bukan hanya untuk hiburan, tapi memberi ruang bagi warga untuk berpartisipasi aktif, menunjukkan kebanggaan akan budaya sendiri,” jelas Andri Wika Cahyono.
Tak hanya karnaval, ritual tayuban di Sendang Jrubong juga tetap digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.
“Kita jaga budaya ini agar tetap hidup, agar generasi muda tahu dan bangga akan jati dirinya dan rebutan gunungan menjadi bukti masyarakat Jururejo guyup rukun,” pungkasnya. (Mei/IJ)