Ketua BPD Desa Banget Pilih Damai, Meski Dua Nilai Tertinggi Perades Merupakan Keluarga Pamong dan Kades

gridart 20250926 114423358

NGAWI | INTIJATIM.ID – Polemik pelantikan perangkat desa (Perades) di Desa Banget, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, akhirnya mereda setelah Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bambang, memilih bersikap damai meski sebelumnya menyatakan kekecewaan. Ia juga menolak dan tidak hadir dalam proses pengawasan ujian seleksi perangkat desa yang digelar pada Rabu (10/9) lalu.

Meskipun sempat mengancam tidak akan menandatangani berita acara pelantikan, Ketua BPD Banget akhirnya menyetujui dan bersedia tandatangan berita acara pelantikan tersebut sebagai bentuk persetujuan akhir.

“Saya tidak akan tandatangan karena saya merasa kecewa, tidak diorangkan, makanya pas ujian saya juga tidak hadir mengawasi,” katanya, beberapa waktu lalu.

Namun, tekanan untuk menjaga situasi desa tetap kondusif, Bambang memutuskan memilih meredakan konflik tersebut.

Hasil Seleksi Ujian Perangkat Desa Banget, Ngawi.
Hasil Seleksi Ujian Perangkat Desa Banget, Kecamatan Kwadungan, Kab Ngawi.

“Saya sepakat damai saja, dari kecamatan, Koramil dan Polsek maunya wilayah kondusif. Jangan sampai seperti kejadian di Desa Pojok, yang sudah kecolongan seperti itu. Kalau bisa, yang di Desa Banget dicegah,” ungkapnya kepada intijatim.id, pada Jumat (26/9/25).

Dijelaskan Bambang, kekecewaannya bermula dari tidak dilibatkannya dalam proses penunjukan pihak ketiga yang menyelenggarakan seleksi perades. Dia juga tidak mengetahui secara rinci jalannya proses seleksi maupun hasilnya.

“Untuk hasil ujian saya tidak mempermasalahkan, mau yang jadi siapapun saya tidak peduli. Karena pas ujian saya juga tidak hadir di sana. Sudah tidak dianggap, ngapain hadir,” paparnya singkat.

Saat ditanya mengenai dua peserta dengan nilai tertinggi, Bambang mengaku hanya mengetahui sekilas bahwa keduanya merupakan keluarga dari pamong desa dan kepala desa.

“Yang jadi itu saudaranya perangkat desa. Kalau yang nilai tertinggi kedua, keponakan Kades. Tapi saya tidak peduli, yang penting saya sepakat damai,” jelasnya.

Bambang pun tidak bisa menilai transparansi hasil seleksi karena tidak hadir maupun dilibatkan. Menurutnya, kedua peserta yang mendapat nilai tertinggi kemungkinan besar merupakan lulusan SMA.

“Saya juga tidak bisa bilang itu transparan atau tidak, karena saya tidak dilibatkan dan tidak hadir. Kayaknya ya lulusan SMA itu,” ujarnya tapi ragu.

Dengan keputusan Bambang yang memilih berdamai, proses pelantikan perangkat Desa Banget dipastikan berjalan tanpa hambatan. Namun, isu kedekatan peserta seleksi dengan pamong dan kepala desa menyisakan catatan tersendiri dalam pelaksanaan rekrutmen perades, yang idealnya mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. (Mei/IJ)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!