Warga Gebyog Bersikukuh Tolak Kandang Sapi Dekat PAMSIMAS, Musyawarah Pemdes Berakhir Buntu
MAGETAN | INTIJATIM.ID – Kekhawatiran warga terhadap potensi pencemaran air bersih akibat pembangunan kandang ternak sapi di dekat sumber air (PAMSIMAS) ditanggapi Pemerintah Desa (Pemdes) Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.
Pemdes Gebyog yang dipimpin oleh Kepala Desa Suyanto, menggelar musyawarah bersama tokoh masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta perwakilan RT dan RW, untuk mencari solusi terbaik rencana pembentukan BUMDes melalui ternak sapi. Kamis (6/11/2025).
Dalam upaya memberikan pemahaman teknis dan mitigasi dampak, Pemdes Gebyog juga mengundang Dinas Lingkungan Hidup dan Pangan (DLHP) dan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Magetan.
“Kita mengundang dinas terkait agar bisa memberikan penjelasan. Intinya hari ini bagaiman mencari solusi bersama dan terbaik untuk masyarakat,” ungkap Suyanto, Kades Gebyog, Karangrejo, Magetan.
Meskipun dinas terkait memaparkan secara gamblang, musyawarah ini tak menjadi solusi dalam penyelesaian permasalah tersebut. Warga pun tetap protes agar kandang tersebut tidak dibangun di dekat sumber air Pamsimas.
“Kami tetap menolak. Sebenarnya sudah ada kandang sapi bantuan dari provinsi tapi tidak dimanfaatkan. Kenapa harus buat kandang lagi, apalagi berdekatan dengan Pamsimas,” ujar Giyanto, perwakilan warga setempat. Kamis (6/11).
Mengingat suasana musyawarah sempat bersitegang, aparat Kepolisian dari Polsek Karangrejo disiagakan di kantor Desa Gebyog sebagai langkah antisipasi pengamanan.
Kapolsek Karangrejo, AKP Hari Joko P, menjelaskan, pihaknya akan terus mengawal dan mengomunikasikan hal ini dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca). “Kita kawal terus dan akan kita komunikasikan dengan Forkopimca untuk mencari solusinya. Intinya, semua kita tampung aspirasi masyarakat dan dicarikan titik temu untuk permasalahan tersebut,” jelasnya.
Sampai musyawarah ini berakhir, warga setempat tetap bersikukuh menolak agar kandang tersebut tidak dibangun di dekat simber air Pamsimas. Masyarakat menilai, selain berdampak pada pencemaran sumber air bersih juga menggangu estetika lingkungan, karena berdekatan dengan lapangan desa yang notabenenya digunakan sebagai tempat olahraga dan event kegiatan masyarakat. (Red/IJ)
![]()



Post Comment