Highlight

Gizi Baik, Semangat Baru Kisah Gibran di SDN 1 Banyudono

gridart 20251128 212240121

MAGETAN | INTIJATIM.ID – Suara sendok kecil yang beradu pelan dengan kotak makan terdengar di sudut kelas 1 SDN 1 Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Di sana, Gibran menikmati menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tenang. Momen sederhana itu menjadi awal dari perubahan besar dalam semangat belajarnya. Anak yang sebelumnya sering datang tanpa sarapan itu kini memulai hari dengan energi yang jauh lebih kuat.

Sejak ibunya meninggal, Gibran tinggal hanya bersama ayahnya. Kehidupan pagi mereka berjalan serba cepat ayahnya harus berangkat bekerja lebih awal, sementara Gibran kerap melangkah ke sekolah dengan perut kosong. Kondisi tersebut membuatnya mudah lelah, kurang fokus, dan jarang terlibat aktif pada jam pelajaran pertama.

Perlahan, rutinitas itu berubah ketika MBG mulai tersalurkan ke sekolahnya. Menu bergizi yang diterimanya setiap pagi menjadi asupan pertama yang konsisten. Dari kotak makan sederhana itulah ketahanan fisik dan mental Gibran menemukan pijakan baru.

Saat ditemui usai makan, Gibran berbicara pelan sambil menggenggam sendoknya.
“Saya suka makan MBG. Rasanya enak. Kadang di rumah saya belum makan,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Guru kelasnya, Karminah, menyaksikan langsung transformasi itu.
“Sebelumnya Gibran sering tampak lemas. Fokusnya pendek sekali. Sekarang dia jauh lebih siap, lebih aktif, dan tidak mudah mengantuk,” ungkapnya.

Menurut Karminah, kestabilan energi pagi sangat menentukan daya tangkap siswa usia dini.
“Anak kelas 1 butuh sarapan untuk bisa belajar maksimal. MBG membantu mengisi celah itu,” jelasnya.

Perubahan pada diri Gibran tidak hanya tampak pada stamina dan fokusnya. Ia kini lebih percaya diri, lebih berani berinteraksi dengan teman, dan mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang semakin tumbuh seiring hari berjalan.
“Ia tidak lagi hanya duduk diam. Sekarang Gibran mulai bertanya, menjawab, dan terlibat aktif,” tambah Karminah.

Bagi keluarganya, program ini membawa ketenangan yang tak ternilai. Meski ayahnya tidak sempat menyiapkan sarapan, ia tahu anaknya tetap mendapat gizi yang layak sebelum belajar. Keberhasilan Gibran di kelas menjadi bukti bahwa kebijakan pemenuhan gizi merupakan bagian penting dari kebijakan pendidikan.

Di SDN 1 Banyudono, kisah Gibran menjadi salah satu cermin bagaimana MBG bukan sekadar pembagian makanan, melainkan intervensi yang membuka kesempatan lebih setara bagi seluruh siswa. Program ini memastikan setiap anak, apa pun latar belakang keluarganya, memulai hari dengan kondisi fisik dan mental yang optimal.

MBG kini menjadi penopang semangat baru di ruang-ruang kelas, membantu generasi muda Banyudono tumbuh dengan lebih siap, lebih kuat, dan lebih percaya diri menghadapi pelajaran yang menanti mereka. (Bgs/IJ)

ajax-loader-2x Gizi Baik, Semangat Baru Kisah Gibran di SDN 1 Banyudono

Share this content:

Post Comment

error: Content is protected !!