Highlight

Tingkatkan Nilai Tambah, Pemkab Ngawi Gelar Workshop Diversifikasi Produk Tembakau Non Cukai

gridart 20251204 190926301

NGAWI | INTIJATIM.ID – Untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tembakau, Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Ngawi menggelar Workshop Diversifikasi Produk Tembakau Non Cukai yang digelar di Hotel Nata Azana. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, mulai 1–3 Desember 2025, dengan diikuti 35 peserta.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, Kusumawati Nilam, mengatakan bahwa, puluhan peserta ini berasal dari berbagai perusahaan rokok dan tembakau lokal.

“Pesertanya dari Perusahaan Rokok Krido Tani, Among Tani, Sugiyati, PT. Dewi Murni Abadi, dan PT. Dadi Mulyo Sejati,” ungkap Nilam, Kamis (4/12/25).

Nilam menjelaskan, tujuan utama workshop ini adalah meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, mendorong terciptanya produk-produk baru yang bernilai ekonomi tinggi yang lebih aman bagi kesehatan, serta memanfaatkan bagian lain dari tanaman tembakau termasuk limbahnya.

“Diversifikasi ini penting agar petani tidak merugi. Dengan pemanfaatan yang lebih luas, tembakau tidak hanya bergantung pada industri rokok,” jelasnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Balai Penelitian Tembakau PTPN X Regional 1 Jember, yang memaparkan hasil penelitian serta peluang industri non rokok berbasis tembakau.

Diversifikasi pemanfaatan tembakau dinilai mampu menciptakan ketahanan ekonomi, terutama di tengah tingginya jumlah petani yang menggantungkan penghasilan pada satu komoditas. Langkah ini juga menjadi antisipasi terhadap kemungkinan penurunan permintaan rokok dan potensi pengaturan lebih ketat terhadap produk tembakau konvensional.

Dalam penelitian modern menunjukkan bahwa, tembakau memiliki sifat medis tertentu. Daun tembakau memiliki potensi sebagai antiseptik, diuretik, ekspektoran, dan antimikroba. Selain itu, ekstraknya sedang dikembangkan untuk berbagai produk kesehatan dan farmasi.

Tidak hanya itu saja, limbah batang tembakau juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bioetanol, bioplastik, serta produk lain berbasis biomassa. Inovasi ini diyakini dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah pertanian, sekaligus membuka peluang pasar baru bagi petani dan pelaku usaha.

Pemkab Ngawi berharap industri tembakau lokal mampu berkembang secara berkelanjutan dan tidak hanya bertumpu pada industri rokok. Pun, dapat mengembangkan produk turunan tembakau yang memiliki nilai ekonomi tinggi, ramah lingkungan, serta berdaya saing pasar.

“Semoga hasil workshop ini bisa diterapkan dan menjadi peluang baru bagi petani serta pelaku industri tembakau di Ngawi,” tutup Nilam. (Mei/IJ)

ajax-loader-2x Tingkatkan Nilai Tambah, Pemkab Ngawi Gelar Workshop Diversifikasi Produk Tembakau Non Cukai

Share this content:

Post Comment

error: Content is protected !!