Datangkan Penguji dari Jogja, Peserta Akui Kesulitan Soal Ujian Perades Desa Dinden
NGAWI | INTIJATIM.ID – Persaingan sengit terjadi dalam seleksi perangkat Desa Dinden, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Sebanyak 70 peserta memperebutkan tiga formasi jabatan yang digelar pada Minggu (7/12/2025) di SMAN 2 Ngawi.
Sejak sesi ujian tertulis dimulai, sejumlah peserta mengaku kesulitan mengerjakan soal yang disajikan. Bahkan, dua peserta dikabarkan memilih mengundurkan diri sebelum mengikuti ujian praktik komputer.
“Pusing sekali, sulit sekali. Kalau nilai 1 sampai 100, hampir 90 persen itu sulit,” ungkap Elisa, salah satu peserta, saat ditemui usai ujian.
Kepala Desa (Kades) Dinden, Gulit Danan, membenarkan tingginya tingkat kesulitan soal. Hal itu, kata dia, disebabkan pihak desa sengaja mendatangkan tim penguji dari Yogyakarta yang seluruhnya merupakan dosen.
“Kami memang ambil tim penguji dari Jogja, semuanya dosen, jadi tingkat soalnya lumayan sulit,” jelasnya.
Gulit menegaskan, proses seleksi dilakukan secara terbuka dan dapat diawasi siapa saja.“Kalau banyak yang mengawasi justru saya senang. Kita fair saja, saya butuh yang terbaik untuk desa.” ungkap Kades Gulit, (17/12).
Menurutnya, mendapatkan SDM yang kompeten sangat penting untuk mendukung pelayanan desa, terutama di era digitalisasi yang menuntut perangkat desa mampu mengoperasikan teknologi dan administrasi modern.
“Dengan pengisian tiga perangkat, tentu sudah lengkap artinya pelayanan kepada masyarakat semakin optimal dan profesional,” pungkas Kades Dinden.
Sebagai informasi, dari rangkaian ujian tersebut, tiga peserta berhasil meraih nilai tertinggi dan dinyatakan lolos untuk mengisi formasi yang dibutuhkan. Diantaranya, Kaur Pemerintahan diraih Vivi Nur Hidayat dengan nilai 75,35, sedangkan Kaur Perencanaan diraih Mila Hariyanti dengan nilai 72,15, dan Kaur Tata Usaha dan Umum diraih Abellya Endah Fardikasari, dengan nilai 76,85. (Mei/IJ)
![]()



Post Comment