POLEMIK: Warga Magetan Tolak Keberadaan KDMP, Soroti Transparansi dan Dampak Sosial

MAGETAN INTIJATIM.ID – Ratusan warga Desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro, Magetan, menyatakan penolakan tegas terhadap keberadaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di wilayah mereka, pada Kamis malam (11/12/2025).

Penolakan ini mencuat dalam sebuah pertemuan desa yang berlangsung panas. Warga menuntut KDMP untuk segera menghentikan pembangunan tersebut, dengan sorotan utama pada isu transparansi pengelolaan dan dampak sosial ekonomi yang merugikan.

​KDMP, yang bergerak di bidang UMKM ini, diklaim oleh warga telah menimbulkan keresahan. Sejumlah warga menyoroti kurangnya sosialisasi dan keterbukaan dalam struktur kepengurusan serta perputaran dana, yang memicu kecurigaan.

​”Kami merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Tiba-tiba ada koperasi besar beroperasi dengan janji manis, tapi yang kami lihat adalah persaingan tidak sehat dengan usaha mikro kecil warga dan minimnya kejelasan dana,” ujar Budi Santoso, salah satu tokoh masyarakat setempat.

​Setelah dikonfirmasi kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop & Usaha Mikro) Kabupaten Magetan tidak memberikan tanggapan atau klarifikasi mengenai permasalahan tersebut. Program Nasional ini menjadi perhatian serius, mengingat peran sentral pemerintah daerah sebagai pengawasan dan pembinaan koperasi di tingkat kabupaten.

​Ketiadaan respons dari dinas koperasi ini disayangkan,

​”Kami berharap Dinas Koperasi tidak hanya berdiam diri. Ini adalah masalah serius yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan stabilitas ekonomi desa. Pemerintah harus turun tangan sebagai mediator dan pengawas,” tambah Siti Aisyah, warga Kentangan sekitar.

​Penolakan warga ini tidak hanya berhenti pada penutupan, tetapi juga menuntut penyelesaian yang konstruktif dan berkelanjutan.

​Permasalahan ini kini menjadi sorotan publik dan mendesak adanya perhatian serius dari Pemkab Magetan. Mediasi segera antara pihak KDMP, perwakilan warga, dan Dinas Koperasi menjadi kunci untuk mencegah eskalasi konflik sosial di Desa Kentangan. (Red/IJ)