Dinas Perhubungan Merasa “Diprank” Bus Pariwisata Pengangkut Siswa SMKN 1 Ngawi
NGAWI | INTIJATIM.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ngawi mengaku diprank oleh pihak bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Negeri 1 Ngawi dalam kegiatan outing class ke Yogyakarta.
Kegiatan tersebut dilaksanakan baru-baru ini oleh SMKN 1 Ngawi dengan menggunakan armada bus pariwisata. Namun, petugas Dishub Ngawi yang telah bersiap melakukan ramp check justru tidak mendapati satu pun bus datang sesuai jadwal yang telah diinformasikan.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Ngawi, Zainal Arifin, mengatakan, pihaknya telah menunggu sejak pukul 23.30 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari, namun bus yang dijadwalkan tak kunjung tiba.
“Kemarin kita tunggu dari jam 23.30 sampai jam 03.00 tidak datang. Informasi dari EO Ghanesa jadwalnya jam 1 malam, tapi ya tidak datang,” ungkap Arifin kepada IntiJatim, pada Senin (22/12/2025).
Menurut Arifin, ramp check dilakukan semata-mata untuk memastikan kelayakan dan keselamatan kendaraan beserta penumpangnya. Pemeriksaan meliputi fungsi teknis kendaraan hingga kelengkapan uji KIR yang wajib dilakukan setiap enam bulan.
“Kita ini mau ramp check demi keselamatan. Fungsi kendaraan dicek, uji KIR itu enam bulan. Kalau sering dipakai perjalanan jauh, satu atau dua bulan dicek lagi juga tidak masalah, justru jika tidak ramp check ada apa apa?,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan ramp check tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. Meski demikian, pihak Dishub merasa kecewa karena telah menunggu cukup lama tanpa adanya kepastian maupun konfirmasi lanjutan.
“Kami murni membantu dan gratis. Kita merasa diprank, rekan-rekan menunggu sampai jam 3 akhirnya kita balik kanan. Sampai sekarang juga tidak ada permintaan maaf,” ujarnya.
Bahkan, informasi yang diterima Dishub Ngawi bahwa bus pariwisata tersebut sempat mengalami kemacetan di area rest area dan diduga terjadi pergantian bus. Arifin menyampaikan, apabila terjadi kecelakaan di perjalanan, pihak sekolah justru yang akan dirugikan.
“Kalau sampai terjadi kecelakaan, yang rugi justru pihak sekolah. Padahal ini semua untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan demi keselamatan bersama,” pungkasnya.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMKN 1 Ngawi saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terkait permasalahan tersebut. (Mei/IJ)
![]()



Post Comment