MAGETAN | INTIJATIM.ID – Bulan Muharram atau bulan suro diyakini menjadi bulan sakral bagi masyarakat. Tak heran, di setiap bulan ini masyarakat Jawa Timur masih memegang teguh tradisi untuk melakukan ritual, seperti bersemedi, mencuci benda pusaka ataupun bersih desa dan lainnya.
Seperti warga kelurahan Kebonagung Kabupaten Magetan, di setiap bulan suro melakukan tradisi bersih desa dengan Kirab Thek Thur dengan berjalan mengelilingi desa, pada Sabtu (5/8/2023).
Perlu diketahui, Thek Thur adalah suatu alat komunikasi pada jaman dahulu yang berguna untuk memberikan informasi dengan tanda tanda suara ketika ada bahaya. Alat “thek thur” ini terbuat dari bambu ataupun kayu yang biasa digunakan untuk ronda malam pada jaman dahulu.
Selain Kirab Thek Thur, warga Kebonagung juga melakukan doa bersama di makan Mbah Sundul, yang diyakini merupakan sesepuh Kebonagug yang melakukan babat desa.
Ketua panitia, Agus Harmawan mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan suro, dan sempat vakum lantaran Covid-19 lalu.
“Tradisi ini adalah kegiatan rutin warga di sini setiap bulan suro, kalau dulu kita kelilingi sampai batas-batas desa, tapi kalau sekarang keliling cukup di jalan raya saja,” jelas Harmawan, Sabtu (5/8).
Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto memberikan apresiasi kepada warga Kebonagung yang masih menjalankan tradisi budaya peninggalan leluhur. Selain bisa menghilangkan sukerta atau kesialan, juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala pertolongannya.
“Tentunya kita sebagai orang Jawa harus terus menjaga tradisi leluhur kita, agar budaya ini terus lestari dan tetap terjaga” pungkasnya. (Bgs)