Tidak Obral Janji, Anak Petani Wahyu Kurniawan Jadi Caleg Partai Demokrat Nomor Urut 1 Dapil Magetan

Img 20231202 Wa0015

MAGETAN | INTIJATIM.ID – Siapa yang tak kenal, putra asli Magetan yang bernama Wahyu Kurniawan, juga menjadi salah satu Calon Legeslatif (Caleg) DPRD Magetan pada Pemilu 2024.

Hari ini, Jumat 1 Desember 2024, Wahyu Kurniawan bersama sejumlah pegawainya sedang menyiapkan baliho, sebagai media kampanye dirinya.

Caleg nomor 1 dari Partai Demokrat Dapil Magetan 1 ini sedang bersiap diri untuk mengkampanyekan diri dengan tulisan baliho, “Saatnya yang Muda Mengabdi”.

“Yang besar, 2 kali 3, sekitar 90. Kalau yang satu kali dua 200-an,” kata Wahyu, ketika ditanya berapa jumlah yang sedang disiapkan itu, Jumat (1/12).

Baliho ini menambah gambar sebelumnya yang sudah terpasang di sejumlah tempat di dapil 1 Magetan. Wahyu memutuskan untuk maju menjadi caleg karena banyak faktor.

Img 20231202 Wa0019
Caleg Nomor Urut 1 Partai Demokrat Dapil Magetan, Wahyu Kurniawan Saat Menyiapkan Baliho Dirinya.

Sosoknya sederhana. Ia berasal dan juga dibesarkan dari keluarga petani. Menurut Wahyu, ada banyak problem yang harus diperjuangkan khususnya di bidang pertanian.

“Saya anak petani. Ada banyak problem di bidang pertanian. Tenaga kerja, pupuk, regenerasi. Saya mendampingi bapak melakukan protes ke dinas dan seterusnya,” jelasnya.

Tak hanya pertanian. Sejak menggeluti dunia usaha mebel, Wahyu aktif di kelompok UMKM perkayuan, dan bergabung di kepengurusan Rumah Promosi Magetan.

“Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Di wisata, kalau ada ikon cinderamata dari Magetan berbahan kayu kan menarik itu,” ungkap Wahyu.

Problem dan potensi yang dimiliki Magetan mendorong Wahyu untuk nyaleg. “Saya biasa beraktivitas. Anak muda kalo duduk-dukuk saja malah kayak njarem sendiri,” ujarnya sembari tertawa.

Selain itu, dorongan mewakafkan dirinya untuk Magetan terus menguat. Hingga mengalahkan kenyamanannya sebagai pengusaha muda yang telah memiliki omzet ratusan juta per bulan.

“Magetan itu bisa lebih berkembang dari sekarang. Saya akan memberikan tenaga dan pikiran saya untuk itu,” ungkap pemuda berusia 38 tahun ini.

Sebelum menekuni bisnis mebel, kata Wahyu, dirinya sempat merantau di segala bidang selama 13 tahun. Dia sempat menduduki Kepala Cabang area Jawa Tengah di bidang marketing.

Meskipun diberikan jabatan mentereng, Wahyu tetap memilih pulang kampung untuk menemani istrinya di Magetan, dan berbisnis mebel.

Kalau dilihat dari kepribadiannya, Wahyu merupakan sosok yang tidak obral janji. Sejak 6 tahun memimpin usaha mebel yang diwariskan mertuanya, Wahyu belajar dua hal.

“Bisnis kami dibangun dengan meletakkan kepercayaan di atas segalanya. Ada pesanan lalu kami janjikan selesai pada hari H. Ya, harus tepat. Janji harus ditepati. Sehingga, saya belajar mebel juga. Bukan terus gak bisa apa-apa. Urusan finishing saya bisa, sehingga kalau ada pegawai yang berhalangan saya kerjakan demi ketepatan janji,” ungkapnya.

“Kalau tidak anak muda siapa lagi? Sudah saatnya yang muda mengabdi,” tambahnya. (Red)

Loading

Leave a Reply