NGAWI | INTIJATIM.ID – Mengaca beberapa tahun lalu, dengan berbagai alasan, banyak diantara media yang tidak terakomodir oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kurangnya transparansi pada tahun 2022 lalu mengenai laporan publikasi di LPSE, akhirnya memantik kekecewaan beberapa wartawan di perbatasan Jawa Timur Jawa Tengah ini.
Berangkat dari kepedulian wartawan Ngawi, terutama Irwan dari media seru.co.id, sangat menyayangkan perihal beberapa media rekanan Diskominfo yang tidak memenuhi persyaratan, tapi terus eksis mendapat kucuran anggaran paling banyak.
“Ada media lokal Ngawi yang terblokir dan AHU nya tidak muncul, terus ada lagi media dengan dua kaki bisa dibilang dari pimpinan redaksi, wartawan bahkan rekeningnya juga atas nama pribadi, lha itu bagaimana secara regulasi kok bisa lolos. Lalu, apa yang menjadi acuan kominfo untuk memberikan publikasi,” ungkap Irwan, pada Kamis (25/04/2024).
Bertempat di Command Center, Wahyu Sri Kuncoro, Kepala Diskomifo Ngawi, mengungkapkan ketidaktahuan mengenai hal tersebut.
“Kalau tidak diingatkan pasti saya tidak tau, mengenai cashback, proses pengadaan barang dan jasa, apalagi disebutkan tadi ada yang terblokir juga. Disini saya benar benar merasa kecolongan,” ungkapnya, di hadapan beberapa wartawan di Ngawi.
Dengan adanya kesepakatan tadi, Diskominfo Ngawi berjanji akan terus berbenah dan akan mempertimbangkan masukan beberapa rekan media, termasuk mengenai aplikasi Senja yang saat ini masih ditutup aksesnya.
Mengenai besaran jumlah anggaran yang tidak sama setiap media, Wahyu berdalih itu atas instruksi pimpinan. “Saya punya atasan, jadi kenapa sama sama media online tapi tidak sama nominalnya, itu semua atas instruksi pimpinan,” tandasnya. (Mei)