Arab Saudi Ancam Haji dan Umroh Backpacker, Kemenag : Semuanya Harus Melalui Travel Resmi

Gridart 20240504 193753102

SURABAYA | INTIJATIM.ID – Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur, menggelar sosialisasi Larangan Umrah dan Haji Madiri, di Hotel Deka Surabaya. Jumat (3/05/2024).

Dalam acara tersebut, Kemenag menyiapkan formulasi, serta menampung aspirasi dari penyelenggara umroh dan haji khusus, terkait maraknya informasi bahwa Arab Saudi melarang Haji dan Umroh Backpacker (Mandiri).

Hal ini juga dibenarkan oleh Dr. H. Jaja Jaelani, selaku Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Dirjen PHU Kemenag RI.

“Intinya, Arab Saudi telah melarang umrah backpacker (mandiri). Semua umrah harus melalui travel umrah resmi, yaitu PPIU,” tegas Jaelani, saat menjadi narasumber acara halal bihalal Forum Komunikasi Pengusaha Travel Umrah dan Haji (FK Patuh) Jatim, dan Diskusi Regulasi Haji Umrah Baru di Hotel Deka Surabaya, Jawa Timur.

Berdasar fakta, Jaelani menyebut, ada jemaah umrah terlantar berbulan-bulan di Arab Saudi. Mereka adalah salah satu dari peserta umrah mandiri. “Beginilah bahayanya umrah mandiri, tidak ada yang ngurus di sana,” ujarnya.

Menurut Jaelani, apabila ada travel mempromosikan daftar haji tanpa antri, semua itu bohong. “Penjualan produk haji tanpa antri itu adalah kebohongan. Jemaah harus tahu,” tegasnya.

Pada musim umrah tahun 1446 H nanti akan ada inovasi-inovasi dari Kemenag dalam rangka untuk melindungi travel umrah. “Kebijakan baru itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Jaelani.

Mengenai regulasi lainnya, lanjut Jaelani, akan dibuat yang lebih baik menyangkut standard pelayanan. “Regulasi baru ini akan mengatur berbagai hal, mulai dari persyaratan bagi jemaah haji dan umrah, hingga standar pelayanan yang harus diberikan oleh PPIU dan PIHK,” jelasnya.

Mengenai aplikasi Nusuk Arab Saudi, Jaja Jaelani mengajak para pimpinan travel untuk tidak risau dan galau. “Saya sudah usulkan kepada Pak Dirjen untuk membikin aplikasi baru yang mewadahi PPIU dan PIHK. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan Nusuk,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua FK Patuh Jatim, Drs H Ahmad Bajuri, menyampaikan bahwa, acara ini merupakan wadah bagi para pengusaha travel haji dan umrah untuk berbagi pengalaman, khususnya problematika umroh dan haji khusus.

“Ini menjadi momen penting dalam membahas problematika yang dihadapi oleh industri travel haji dan umrah, serta untuk mencari solusi bersama,” ujar Bajuri. (Rwy/Red)

Loading

Leave a Reply