Masalah PMK, Pemerintah Daerah Sarankan Peternak Ikut Asuransi Mandiri

NGAWI | INTIJATIM.ID – Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar rapat koordinasi bersama camat, kepala desa, BPP, dan perwakilan peternak, secara zoom guna mengatasi permasalahan Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak Sapi. Bertempat di Command Center Setdakab Ngawi, pada Senin (20/01/25).

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Eko Yudo Nurcahyono menyampaikan, bahwa ratusan ternak yang mati akibat PMK, pihaknya telah melakukan pencegahan secara preventif, diantaranya pemberian disinfektan, multivitamin, pengambilan sample darah, dan membatasi mobilitas di pasar hewan Ngawi. Selain itu, vaksinasi dari 3500 dosis vaksin dari provinsi juga sudah dilaksanakan sebagian.

“Dalam 3 hari kemarin, kami sudah vaksinasi 700 dosis yang dibantu dari provinsi, kalau dari APBD 10.000 dosis yang dianggarkan dan masih menunggu verifikasi penatausahaan keuangan selesai, baru dapat kami belanjakan,” jelasnya.

Sebagai ketua satgas Penanggulangan PMK, Setda Ngawi Moch. Sodiq Triwidiyanto menambahkan, pentingnya komunikasi antara pemerintah desa maupun dinas. “Sehingga jika ada kejadian di lapangan segera dilaporkan, jadi adanya penyebaran penyakit bisa ditanggulangi,” ungkapnya.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, sangat prihatin dan serius menanggani kasus PMK yang terjadi di wilayah kabupaten Ngawi. Mengingat banyak ternak yang mati akibat penyakit PMK banyak peternak yang merugi dan kehilangan ternaknya. Oleh karena itu, Ia menyarankan agar peternak ikut asuransi secara mandiri pertahunnya Rp. 200.000.

“Kalau bisa peternak juga ikut asuransi. Jadi, saat hewan mati bisa dapat ganti Rp. 10 juta, kalau sekarang masih mandiri. Kedepannya nanti dari dinas bisa membantu Rp.150 ribu dan Rp.50 ribu dari peternak,” tandasnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply