NGAWI | INTIJATIM.ID – Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Grudo 3 Kecamatan/Kabupaten Ngawi, kondisinya sangat memprihatikan. Pasalnya, empat (4) ruangan dari bangunan tersebut atapnya nyaris roboh.
Ironisnya, kondisi bangunan yang sangat membahayakan itu masih digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar para siswa. Pihak sekolah pun berupaya memasang penyangga berupa balok kayu sebagai penyangga agar atap tidak roboh.
Sementara, para siswa mengaku sangat takut jika atap gedung tiba-tiba roboh. Terlebih jika hujan deras turun saat proses belajar mengajar berlangsung.
“Aku takut banget kalau pas waktu belajar tiba-tiba atap roboh,” ujar Savia, salah satu siswa kelas 1.
“Kami ingin dan semoga cepat diperbaiki,” kata Raka menimpalinya, Kamis (6/2/2025).
Kepala Sekolah SDN Grudo 3, Sudarwati mengatakan, bahwa pihaknya telah menyampaikan usulan perbaikan empat ruang kelas kepada pihak terkait sejak tiga tahun lalu. Sayang, hingga saat ini belum ada tanggapan dan tanda-tanda upaya perbaikan bangunan gedung sekolah demi keselamatan para siswa.
“Sudah tiga tahun lalu dilakukan pengajuan perbaikan dan belum ada respon. Kemungkinan terjadi kesalahan data dapodik kita, sehingga tidak ada pembenahan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sidarwati mengaku bahwa, kondisi kayu penyangga atap gedung tersebut sudah lapuk dimakan usia. Bahkan banyak diantara plafon pada ambrol karena struktur kayu penyangga atap gedung udah lapuk.
“Sudah tak layak sebagai tempat pembelajaran,” ungkap Sundarwati kepada awak media intijatim.id. Kamis (6/2).
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Zainal Fanani, membenarkan perihal usulan perbaikan yang telah diajukan ke Kementerian Pendidikan lewat pos anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum tahun 2025, namun tidak disetujui karena adanya refochuosing anggaran.
“Kita akan terus berusaha sampaikan ke tim anggaran agar masuk dalam anggaran perubahan tahun 2025,” tandasnya. (Mei)
