Bau Menyengat Pangkalan Gas Elpiji Bikin Sesak Nafas Warga, Manager Perusahaan Terkesan Cuek

NGAWI | INTIJATIM.ID – Puluhan tahun beroperasi, bengkel gas elpiji yang berada di jalan Ringroad dikeluhkan warga desa Kartoharjo Kabupaten Ngawi. Rata rata warga mengeluhkan bau menyengat, yang diduga akibat cat yang membuat sesak nafas.

“Jadi kalau anginnya dari selatan, itu baunya bikin sesak ini ibuk saya sampe batuk batuk,” ungkap Suwoto warga setempat. Selasa(18/3/25).

Sejauh ini, menurut Suwoto, warga sudah pernah melaporkan ke pihak RT, namun tak digubris. Hingga akhirnya, salah satu tetangganya memosting di sosmed dan mendapat beragam komentar.

“Kami gak berani mengeluh, kalau soal izin kami gak tau. Ini sudah lama beroperasi, dan tiap pagi ya begini baunya busuk,” ungkapnya.

Senada dengan Suwoto, Gacing warga Dusun Ketanggi Kidul bahkan sempat melaporkan keluhannya kepada manager dan bagian produksi namun tak ada solusi.

” Saya sudah beberapa kali komplin tapi gak ada tanggapan dan solusi akhirnya ya saya up di grup dan viral,” jelasnya.

Gacing juga mengungkapkan, sejak semalam viral dan mendapat tanggapan beragam dari netizen, pihak bengkel elpiji langsung mendatanginya dan memberikan kompensasi berupa sembako.

“Dulu-dulu kemana, gak pernah ada kompensasi dan ini baru ada, itupun yang dikasih cuma saya karena berani bersuara, yang lain gak ada yang dikasih. Sedangkan bapak saya ini punya penyakit paru-paru, dan sangat terganggu,” keluh Gacing dengan nada kesal.

Sementara, saat dikonfirmasi kepada Wahyu, selaku Manager PT. Manunggal Sejati sedang tidak berada ditempat.

“Saya masih keluar, saya selaku penanggung jawab sudah melakukan perbaikan dan memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak kemarin malam. Mohon maaf, jenengan (kamu.red) bisa cek langsung,” ujat wahyu melalui pesan wathsapnya. (18/3).

Terpisah, Kepala Dusun Ketanggi Kidul, Wandi mengaku, belum ada warga yang melaporkan keluhan bau menyengat yang diduga bau cat dari perusahaan tersebut.

“Saya hanya tau kalau baunya memang menyengat pas lewat, tapi rumah saya kan jauh jadi imbasnya gak begitu terasa. Dan selama ini belum ada prokontra jadi saya biarkan,” paparnya.

Wandi bahkan pernah beberapa kali mengajukan bantuan untuk acara Agustusan, itu pun gak pernah ditanggapi oleh pihak pangkalan gas yang berada di wilayahnya.

“Pabrik yang berdiri disini itu rata-rata gak ada yang perhatian ke warga, kalau warga mengeluh ya malah bagus. Sejauh ini, jangankan kompensasi, acara desa aja gak ada yang mau nyumbang,” timpal Wandi.

Kasun Ketanggi Kidul ini juga berharap, pihak terkait bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dialami warga. “Dari dinas harus turun kesini untuk memeriksa, biar ada tanggapan dari pemilik pangkalan elpiji,” pungkasnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply