Baznas Tuban Belajar ke Ngawi, Moncer Karena Peran Media

NGAWI | INTIJATIM.ID – Peran media dalam pemberitaan kegiatan Baznas Kabupaten Ngawi ternyata memberikan dampak yang luar biasa. Baznas Tuban, yang berhasil mengumpulkan zakat sebesar 12 milyar rupiah, kini tertarik untuk belajar dari Baznas Ngawi yang pengumpulan zakatnya berkisar antara 3 hingga 4 milyar rupiah, dengan rata-rata per bulan mencapai 200 juta rupiah dari zakat masyarakat.

Ketua Baznas Ngawi, Samsul Hadi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor keberhasilan pengumpulan zakat tersebut adalah peran media yang aktif mempublikasikan berbagai kegiatan yang dilakukan Baznas Ngawi.

“Kami dibesarkan oleh teman-teman media yang menggelorakan pentasyarufan zakat di tengah masyarakat. Pemberitaan kami juga dibaca oleh Baznas pusat maupun provinsi Jawa Timur,” paparnya, usai giat bersama Kapolres Ngawi. Jumat(20/12/24)

Salah satu program yang menarik perhatian Baznas Tuban adalah pinjaman modal tanpa bunga dan agunan yang diterapkan oleh Baznas Ngawi. Samsul Hadi menjelaskan, bahwa Baznas Tuban ingin mempelajari mekanisme, pengelolaan, serta kontroling program ini.

“Mereka juga tertarik dengan edukasi yang kami berikan kepada masyarakat, terutama untuk menghindari praktik peminjaman dengan bunga tinggi di luar sana,’ jelasnya.

Sementara, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menyatakan bahwa, masyarakat Ngawi tidak boleh terjebak dalam pinjaman dengan bunga tinggi. Oleh karena itu, ia menyarankan kepada Ketua Baznas Ngawi agar program pinjaman modal ini bisa bekerja sama dengan perbankan, namun dengan margin yang tetap dikelola oleh Baznas Ngawi.

Program pinjaman modal yang dimulai dengan pemberian pinjaman 1 juta rupiah kepada pelaku UMKM di pasar-pasar besar Ngawi ini menunjukkan hasil yang positif. Setelah nasabah lancar membayar pinjaman pertama, mereka dapat meminjam lebih besar, seperti 2,5 juta rupiah sampai lebih dari 5 juta. Saat ini, Baznas Ngawi telah memiliki total 448 nasabah yang terlibat dalam program ini.

Selain itu, keberhasilan program ini bahkan mendapatkan apresiasi dari Baznas Provinsi Jawa Timur yang memberikan reward tambahan sebesar 1 milyar rupiah untuk pengembangan program tersebut.

“Mindset saya adalah penguatan program prioritas di bidang pendidikan dan ekonomi. Jika ekonomi masyarakat kuat, saya yakin pendidikan dan pola pikir mereka juga akan berkembang, dan dalam lima hingga sepuluh tahun, manfaatnya akan terasa,” kata Samsul Hadi. (Mei)

Loading

Leave a Reply