NGAWI | INTIJATIM.ID – Setelah viral. Manager pangkalan perbaikan tabung gas elpiji milik pertamina angkat bicara terkait pencemaran udara yang sebabkan warga mengalami sesak nafas.
“Memang itu pengaruh catnya karena beda merk, semua kiriman dari Pertamina Surabaya kami disini hanya menjalankan saja,” kata Wahyu, Manager PT. Manunggal Sejati, pada Rabu(19/3/25).
Ia membenarkan perihal pemberian sembako ke salah satu warga lantaran sudah membuat postingan di media sosial dan menimbulkan komentar beragam dari netizen. “Itu upaya meredam dari saya pribadi, karena kalau dari perusahaan memang belum ada. Kemarin saya minta data sama pak kades dan sudah mengajukan, tapi tidak ada tindak lanjut dari perusahaan,” jelasnya.
Mengenai keluhan warga terkait permintaan sumbangan saat acara di desa, Wahyu mengaku sering memberikan bantuan ke desa melalui kepala desa setempat.
“Saya sering memberikan bantuan langsung ke pak kades berupa uang dan juga doorprize,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Suwarjono, menampik pernyataan dari Manager PT. Manunggal Sejati.
“Selama pabrik ataupun gudang yang berdiri di Desa Kartoharjo, gak ada saya dapat bantuan dari mereka, saya minta sumbangan masjid aja ngasih cuma 150 ribu. Tak tolak, padahal harapannya bisa bantu paving semeter atau dua meter gitu, kan biar rada pantas,” terang sang kades.
Dia bahkan yakin, manager sekarang ini jauh lebih cuek ketimbang yang dulu. “Masih mending yang dulu managernya pak Titan, pas Agustusan ada doorprize kipas angin kecil itu tahun 2022,” imbuhnya.
Senada dengan kepala desa, Agus, selaku Ketua RT. 004 Dusun Ketanggi Lor, juga membenarkan perihal ketidakpedulian bengkel perbaikan gas elpiji di wilayahnya.
“Saya ini juga terganggu, kalau bisa ada perhatian dan kompensasi kalau merugikan masyarakat tutup saja,” pungkasnya. (Mei)