Buntut Kemarahan Kepala Puskesmas Ngawi, Kadinkes : Atasan Boleh Menegur, Asal Jangan Arogan

NGAWI | INTIJATIM.ID – Buntut dari kemarahan Kepala Puskesmas Ngawi Kota yang menyebabkan salah satu perawat di lingkungan puskesmas setempat saat ini masih harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Dr. Soeroto Ngawi.

Linda kepala ruang menuturkan sesaat setelah korban dibentak oleh dr. Arvika, dan KK mengalami sesak nafas. “Kami berusaha menolong memasang infus dan oksigen akhirnya gak ada perubahan trus kami bawa ke UGD kalau dilihat dari obatnya mengarah ke obat jantung,” katanya. Senin (3/3/25).

Menangapi hal itu, Dr. Yudono Kepala Dinas Kesehatan Ngawi angkat bicara. Ia menyebut sebagai atasan harus menegur apabila bawahan salah.

“Menjadi atasan memang harus menegur bawahan yang salah, tapi tidak harus dengan cara yang arogan,” ungkapnya.

Yudono juga menyayangkan sikap arogan Kepala Puskesmas Ngawi Kota dan sudah memanggil yang bersangkutan setelah ramai diperbincangkan di media.

“Ini barusan kita panggil, tadi janji gak bakal mengulangi lagi. Saya pesan ke yang bersangkutan, boleh menegur tapi lihat dari situasi dan kondisi orangnya. Gak perlu sampai mengebrak meja,” jelas Kadinkes Ngawi.

Dr. Yodono juga akan melaporkan kejadian ini ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ngawi. “Untuk sementara kita selesaikan di intern dulu sebagai upaya pembinaan, tapi tetep nanti kita laporkan ke BKSDM,” pungkasnya. (Mei)

Loading

Leave a Reply