Desa Kwadungan Lor Ngawi Nyadran Rutin Tiap Tahun, Lestarikan Budaya Leluhur

Gridart 20240614 202624501

NGAWI | INTIJATIM.ID – Sendang di Dusun Gedangan Desa Kwadungan Lor Padas yang menjadi tempat diadakannya Nyadran atau bersih desa. Nyadran sendiri, tentu tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya warga Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

Perlu diketahui bahwa, Nyadran atau bersih desa merupakan tradisi pembersihan oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, nyadran berasal dari kata sadran yang artinya ruwah syakban. Suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

Kegiatan Nyadran di Jawa sangat eksotik, unik dan menarik, karena tidak hanya dilakukan oleh Agama atau golongan tertentu saja. Tiap-tiap daerah pun memiliki ragam cara tersendiri untuk melaksanakannya.

Terlepas apapun keyakinannya soal Nyadran, menjadi hal yang perlu dilaksanakan. Karena ini bagian dari adabnya Anak Keturunan Jawa, yang berkaitan dengan balas budi dan perwujudan rasa syukur. Ada yang dikerjakan perorangan, ada juga yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu keluarga atau pun satu kampung.

Hari ini, Jumat (14/6/2024), warga Desa Kwadungan Lor Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, menggelar kegiatan bersih desa setiap tahunnya, yakni dengan menampilkan kesenian Gambyong asli Jawa Timur.

“Bersih desa ini diadakan tiap tahun, karena ini sudah tradisi turun temurun yang harus dilestarikan. Dan berharap dengan bersih desa ini, masyarakat Desa Kwadungan Lor selalu diberi kesehatan, terhindar dari marabahaya dan para pemimpin yang diberi kekuatan iman lahir dan batin untuk selalu mengabdi demi kemajuan pembangunan di desa,” jelas Sutriyono, Kepala Desa Kwadungan Lor, Kabupaten Ngawi.

Sutriyono juga berharap, agar generasi penerus tidak melupakan pendahulunya yang ikut babat alas dalam terciptanya Desa Kwadungan Lor yang asri loh jinawi.

“Leluhur mungkin sudah terkubur bumi, namun nilai-nilai kesejarahan tetap terpatri, takkan lenyap begitu saja dihempas modernisasi,” ungkap Sutiyono. (Mei/Adv)

Loading

Leave a Reply