NGAWI | INTIJATIM.ID – Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) dari Dinas Pendidikan Ngawi, Zainal Fanani bertandang ke SDN Grudo 3 untuk menindaklanjuti perihal dana Program Indonesia Pintar (PIP).
Sebelumnya, pihak operator PIP sekolah bernama Lina mengakui bahwa, pemotongan dana PIP tersebut dilakukan dengan dalih infak. Kedatangan Zainal pun adalah untuk memastikan adanya hak siswa yang harusnya diterima tanpa adanya pemotongan apapun.
“Ini hak siswa, jangan ada potongan apapun. Meskipun infak dan diberikan kepada yang tidak dapat PIP, itu secara aturan tidak boleh,” kata Zainal, pada Rabu (5/2/25).
Ia juga meminta, pihak sekolah untuk mengembalikan infak yang terlanjur diterima. “Ini merupakan upaya pembinaan dan kami tegas menegur hal itu salah. Tadi, katanya akan dikumpulkan orang tua yang anaknya dapat PIP dan sekolah janji untuk mengembalikan uang tersebut,” jelas Zainal kepada intijatim.id.
Sementara itu, kepala Sekolah SDN Grudo 3, Darwati juga membenarkan kedatangan kabid pembinaaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi untuk klarifikasi.
“Iya tadi pagi pak Zainal kesini, beliau berharap agar permasalahan ini segera terselesaikan, dan uang tersebut dikembalikan kepada yang berhak,” ungkapnya.
Darwati menuturkan pemotongan PIP yang berdalih infak itu sudah berlangsung lama sebelum ia menjadi kepala sekolah disini. “Hal itu sudah lama, saya tidak memantau lantaran sudah ada guru yang bertugas untuk itu. Tapi, dengan kejadian ini pihak sekolah meminta maaf dan hari Senin mendatang kami janji akan mengumpulkan wali murid untuk rapat dan mengembalikan dana infak yang terlanjur masuk,” tutupnya. (Mei)