MAGETAN | INTIJATIM – Bukan rahasia lagi, kalau pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Sayidiman Magetan, bakal dikunjungi Tim Instalasi Kedokteran Holistik.
Tim Holistik ini memberikan penguatan kerohanian kepada pasien maupun keluarga pasien untuk bersabar menghadapi ujian yang sedang dijalaninya.
Salah satunya dialami oleh keluarga Ammar Syahmi, seorang siswa SDN Selosari Magetan, yang menjalani rawat inap di RSUD dr Sayidiman, pada Minggu malam (27/8) lalu.
Ada tiga orang tim Holistik yang dipimpin Uztaz Marsono, dari Kemenag Magetan. Ia memimpin doa agar anak kami Ammar segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT,” ujar Fahriansyah, bapak dari ananda Amar.
Kepala Instalasi Kedokteran Holistik RSUD dr Sayidiman, Reza Yoga Ariyanto, mengatakan, ada transformasi peran IKH (Instalasi Kedokteran Holistik) saat ini, mulai Juli 2023 tahun ini.
Transformasi ini dilakukan ada tidak ada kesan bahwa Tim IKH mendatangi pasien yang sedang dalam kondisi gawat. Dulu, IKH datang atas permintaan perawat dari ruangan, namun sekarang tidak.
“Dulunya kita datang, sebagian besar ketika kondisi pasien sedang kritis. Sehingga, muncul kesan bahwa tim holistik datang, pasien pasti dalam kondisi kritis. Sampai kami ini disebut tim pencabut nyawa, tak jarang setelah kami datang pasien kemudian meregang nyawa,” jelasnya
Kini, atas persetujuan keluarga pasien, tim holistik datang ke ruangan pasien apapun kondisi pasien. Artinya, tak hanya ketika sedang kritis. “Minimal satu kali kunjungan ke pasien,” ujar Reza Ariyanto.
Instalasi Kedokteran Holistik RSUD dr Sayidiman berdiri sejak 2014. Awalnya, masih sebatas unit. Tim IKH membutuhkan rohaniawan dari semua agama agar dapat melayani semua pasien.
“Kami sekarang mengajukan pembaruan proposal ke Kemenag Magetan agar mendapat tambahan tim, terutama di luar Islam dan Kristen,” ungkap Reza.
Selain itu, lanjut Reza, tim IKH tidak hanya melakukan kunjungan di ruangan pasien, tapi juga ke rumah pasien yang telah menjalani rawat inap.
“Bulan ini, tim kami sudah mendatangi dua warga Magetan yang telah menjalani rawat inap, yakni pasien thalassemia, dan pasien stroke. Selain memberikan dukungan moril, tim juga memberikan bantuan berupa fisioterapi dan alat bantu,” pungkasnya. (Red)