NGAWI | INTIJATIM.ID – Sebanyak 800 anak beserta pendamping PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari seluruh kecamatan di Kabupaten Ngawi memeriahkan Gebyar PAUD 2025 di Pendopo Wedya Graha Ngawi, pada Jumat (18/06/25).
Acara yang digelar dengan tema “Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Wujudkan Generasi Emas yang Bermartabat”, kegiatan ini menjadi ajang aktualisasi, evaluasi, sekaligus wadah ekspresi kreativitas bagi anak-anak usia dini dalam menampilkan bakat, minat, serta potensi luar biasa mereka.
Peserta mengenakan atasan lurik dengan bawahan batik melakukan senam pagi bersama yang mencerminkan semangat dan keceriaan anak sehat secara fisik dan mental.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Sumarsono, menyampaikan bahwa, pentingnya pembiasaan karakter positif sejak usia dini sebagai dasar membentuk generasi unggul.
“Tahun 2025 ini kita dorong tujuh kebiasaan anak hebat sebagai langkah menuju Indonesia Emas. Ini adalah investasi karakter untuk masa depan. Anak-anak tidak sekadar meniru, tapi membangun kebiasaan baik yang berkelanjutan,” ujarnya. (20/06).
Acara puncak ditandai dengan penampilan drama musikal yang memukau, mengangkat nilai-nilai karakter positif, serta disambut meriah oleh para orang tua dan tamu undangan.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kedisiplinan anak-anak yang mulai membiasakan diri dengan tujuh kebiasaan anak hebat.
“Membiasakan tujuh kebiasaan anak hebat harus terus disosialisasikan, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak ini sedang belajar bersosialisasi, membangun karakter, dan menyiapkan masa depan Indonesia,” tegas Bupati Ony.
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Arsad Ragandi, menambahkan, bahwa pagelaran ini merupakan kolaborasi antar satuan pendidikan PAUD se-Kabupaten Ngawi. Ragam penampilan seperti Ganongan, Tari Topi, pembuatan kreasi topi, puisi, pantomim, serta dongeng interaktif oleh Kak Aya bersama tim, sukses menghibur dan memberikan edukasi kepada para hadirin.
“Yang kita dorong adalah internalisasi tujuh kebiasaan anak hebat. Dampaknya bisa terlihat dari karakter anak-anak yang mulai terbiasa melakukannya. Inilah fondasi untuk mewujudkan generasi emas Indonesia,” pungkas Ragandi. (Mei)