NGAWI | INTIJATIM.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Watualang, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, melakukan pergerakan pencegahan stunting, yang merupakan upaya kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, tenaga medis, pendidik, orang tua, dan seluruh komponen masyarakat.
Stunting sendiri adalah, kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Bertempat di pos gizi Semangat yang berada di sebelah Kantor Desa Watualang, kegiatan ini terhitung mulai dari tanggal 6-17 Mei 2024, diikuti oleh 15 Balita dibawah Garis Merah yang melibatkan kader posyandu dan Narasumber dari Puskesmas Ngawi Kota.
“Selama 12 hari berturut turut ada Pemberian Makanan Tambahan dan sosialisasi dari kader posyandu dan petugas puskesmas,” jelas Kepala Desa Watualang, Anton Ponijan, Selasa (14/05/24).
Anton juga mengatakan, pihaknya sangat prihatin terhadap angka stunting yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
“Ini merupakan PR kita bersama agar tujuan pencegahan stunting bisa terlaksana seperti arahan Bupati Ngawi. Saya yakin, dengan kerjasama dan gotong royong dari semua pihak, kita dapat menurunkan angka stunting, sehingga dapat mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas,” pungkas Kades Watualang. (Mei)
