NGAWI | INTIJATIM.ID – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-667 Kabupaten Ngawi tahun ini terasa berbeda dan lebih bermakna. Bukan sekadar seremonial, namun mengusung semangat keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satunya dengan ucapan selamat yang biasanya berupa karangan bunga, kini digantikan dengan bibit tanaman.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, usai memimpin upacara peringatan di halaman depan Pendopo Wedya Graha mengatakan bahwa, langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun harmoni antara manusia dan alam.
“Di beberapa daerah mulai muncul slogan berkelanjutan, dan kami tidak ingin itu hanya menjadi simbol. Di Ngawi, kami ingin implementasinya nyata dalam kerja,” ujar Bupati Ony, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, sejumlah inisiatif hijau juga telah berjalan, seperti penggunaan sumur dalam dan Sistem Irigasi Berbasis Elektronik (SIBEL-PAM) oleh para petani untuk efisiensi air. Cadangan air pun menjadi perhatian serius Pemkab.
“Air adalah kebutuhan vital. Cadangan air kita harus ada. Sebenarnya di Gunung Lawu kita punya potensi besar. Bisa kita jaga bersama melalui penanaman bibit tanaman, dengan dukungan relawan dan PDAM,” ungkapnya.
Kebijakan mengganti karangan bunga dengan bibit tanaman mendapat respons positif dari berbagai pihak. Sejumlah ucapan selamat dari kepala perangkat daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, perguruan tinggi, sekolah negeri dan swasta, hingga pelaku usaha di Kabupaten Ngawi, dengan kompak membawa bibit tanaman sebagai simbol ucapan dan harapan.
Ketua Panitia HUT ke-667, Supardi, sebelumnya telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh instansi dan lembaga agar mengganti bentuk ucapan dengan bibit tanaman.
“Bibit tanaman dapat diletakkan di pintu masuk Pendopo Wedya Graha sisi barat dan timur, mulai tanggal 5 hingga 6 Juli 2025,” jelas Supardi.
Peringatan HUT Ngawi bukan hanya menjadi momentum refleksi bersejarah, tetapi juga komitmen bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Mei/IJ)