MAGETAN | INTIJATIM.ID – Pemkab Magetan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sebagai upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor.
DPMPTSP Magetan Jawa Timur berhasil meningkatkan investor dengan capaian Realisasi Investasi hingga triwulan II atau Semester 1 Tahun 2025 sebesar Rp 419,5 miliar.
“Saat ini Realisasi Investasi Magetan hingga triwulan II atau Semester 1 Tahun 2025 sebesar Rp 419,5 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor,” ungkap Sunarti Condrowati, Kepala DPMPTSP Magetan, Senin (25/08/2025).
Condro (sebutan akrabnya red) mengatakan bahwa target investasi di tahun 2025 telah ditetapkan sebesar Rp 700 miliar. Namun, hingga hingga triwulan kedua sudah mencapai lebih dari setengah dari target tersebut. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Kabupaten Magetan dalam menarik investasi.
“Selain itu, investasi tersebut juga telah berhasil menyerap sebanyak 10.184 tenaga kerja, yang akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat,” jelasnya.
Menurut Condro, mayoritas investor yang masuk di Magetan memiliki kepercayaan dari para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya di daerah ini. “Pada triwulan I, realisasi investasi didominasi oleh sektor perdagangan, sedangkan pada triwulan II, investasi lebih banyak terpusat pada sektor industri,” papar Kepala DPMPTSP Magetan beberapa waktu lalu.
Melalui capaian ini, Pemkab Magetan berharap dapat terus memperkuat kerjasama dengan para investor, sebagai pengungkit perekonomian di daerah. Pun, terus mempromosi dan memfasilitasi para investor agar target investasi tahun 2025 segera tercapai.
“Dengan demikian, Magetan akan semakin dikenal sebagai daerah yang ramah investasi, memiliki potensi ekonomi yang besar, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Red/IJ)