NGAWI | INTIJATIM.ID – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi kembali muncul di Kabupaten Ngawi. Bahkan, ternak sapi milik warga yang terjangkit PMK banyak mengalami kematian.
Kejadian ini terjadi di Desa Randusongo Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Sejumlah sapi milik warga di tiga dusun mengalami demam tinggi, mulut keluar lendir dan berbusa, disertai kejang-kejang, hingga beberapa diantaranya mati.
Kepala Desa Randusongo, Adi Susilo mengungkapkan, penyebaran PMK sudah terjadi di tiga dusun wilayahnya, diantaranya Dusun Randusongo Satu, Dusun Mbulu dan Dusun Pencol Satu. Dari tiga dusun tersebut, setidaknya belasan ekor sapi milik warga diduga sudah terjangkit PMK.
“Dinas terkait ketika kita hubungi belum bisa mungkin karena masih libur natal. Kami dari pihak desa berharap kasus penyebaran penyakit ini lekas ditangani instansi terkait agar tidak makin menjalar luas,” ungkapnya. Kamis (26/12).
Salah satu warga peternak sapi di Dusun Pencol Satu Desa Randusongo, Hartono menyampaikan, setidaknya tujuh ekor sapi milik warga di desa setempat mati dengan kondisi mulut berbusa.
“Sapi awalnya ngak mau makan, kemudian kakinya sakit terus mulut keluar lendir dan berbusa,” jelasnya.
Kasus hewan ternak sapi yang diduga terinfeksi PMK ini juga terjadi Desa Majasem Kecamatan Kendal. Sapi mulai terinfeksi PMK diperkirakan sudah sejak seminggu lalu.
“Sapi mulai terinfeksi PMK terpaksa kami jual dengan harga rendah. Kendati rugi, terpaksa kami jual untuk disembelih daripada mati,” kata salah warga yang tak mau disebut namanya.
Kasus yang sama juga terjadi di Desa Pelang Lor Kecamatan Kedunggalar. Belasan ekor sapi warga tiba-tiba mati mendadak dengan kondisi Mulut Berbusa dan kaki pincang.
Sementara, dalam kasus ini masyarakat berharap banyak peran pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk segera mengatasinya. Sehingga PMK di Kabupaten Ngawi dapat segera teratasi. (Mei)