Keamanan Nasional Memanas, Diana Sasa:  Magetan Jangan FOMO

MAGETAN | INTIJATIM.ID – Situasi keamanan nasional memanas pasca gelombang demonstrasi yang melanda sejumlah kota besar, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Makassar, hingga Yogyakarta.

Tadi malam, api masih menyala di beberapa titik gedung DPRD, pos polisi, hingga fasilitas publik. Beberapa daerah pinggiran seperti Tegal, Kediri, Magelang, Madiun, Cirebon juga memanas. Di tengah kepulan asap itu, suara dari Magetan mengingatkan untuk tetap tenang.

Aktivis literasi dan penggerak Dbuku Library, Diana Sasa, menyerukan agar warga Magetan tidak terjebak ikut-ikutan. “Jangan FOMO, jangan hanya ingin eksis karena daerah lain suhu aksi memanas. Kita boleh marah dengan kondisi bangsa, tapi marah itu jangan membuat kita kehilangan arah,” ujarnya.

Menurut Sasa, pesimisme masyarakat pada hukum, politik, dan birokrasi saat ini memang beralasan. Korupsi, kolusi, dan nepotisme masih bercokol, bahkan setelah 26 tahun reformasi.

“Kita punya hak untuk mengkritik pemerintah yang tidak peka dan statemennya ngawur, cenderung menyakiti perasaan rakyatnya yang sedang kesulitan ekonomi. Itu wajar, bahkan perlu. Tapi jangan sampai niat tulus itu justru dipakai oleh kelompok tertentu untuk mengail keuntungan politik. Ujungnya, rakyat sendiri yang rugi,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya menjaga harmoni di tingkat lokal. “Kalau mau aksi sebaiknya menahan diri lihat perkembangan situasi. Sudah banyak korban jatuh di kota lain. Warga Magetan jangan mau diadu domba dengan etnis atau agama lain. Itu racun demokrasi. Kita ini cinta NKRI, dan cinta itu artinya menjaga sesama,” ungkapnya.

Di tengah riuh nasional, pesan dari Magetan terdengar jelas: “Kritik boleh, kecewa sah-sah saja, tapi jangan biarkan emosi mengaburkan tujuan. Menjaga kewarasan bersama justru menjadi bentuk perlawanan paling nyata agar bangsa ini tidak tenggelam dalam lingkaran dendam dan kehancuran,” pungkas Sasa. (Red/IJ)

Loading

Leave a Reply

This will close in 1 seconds

error: Content is protected !!