MAGETAN | INTIJATIM.ID – Awalnya ditolak Kemenentrian, dalam waktu dekat Mal Pelayanan Publik (MPP) Magetan akan menjadi pilot project Pelayanan Digital tingkat Nasional.
Hal ini diungkapkan Sunarti Condrowati, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Magetan Jawa Timur, pada Rabu (13/6/2023).
“Tanggal 20 ini akan di-launching di Istana Wakil Presiden. MPP Magetan jadi pilot project untuk MPP Digital Nasional, yakni untuk izin nakes dan administrasi kependudukan,” ujarnya.
Dikatakan Condrowati, kesusksesan MPP yang sekarang ini tidak semudah membalikan tangan, bahkan, sangat penuh perjuangan dari waktu ke waktu. Awalnya, proposal pengajuan pembangunan MPP tersebut sampai ditolak Kementrian PAN-RB sebanyak 3 kali.

“Saat itu kita juga pernah sampai tiga kali bolak-balik ke Kementrian, tapi belum juga mendapatkan rekom,” ungkap Sunarti Condrowati, Rabu (14/6).
Menurutnya, MPP dibangun untuk meramaikan pasar. Kata Pak Bupati, “ada pasar di tengah kota kok sepi”. MPP diharapkan memberi imbas bagi para pedagang, karena ratusan bahkan bisa ribuan pengunjung yang akan mengurus izin.
Mulai anggaran PAK 2019 Rp 300 juta, MPP Magetan mulai di bangun. Pun, dibantu oleh OPD terkait sesuai tupoksinya, seperti DPUPR dan juga Disperindag.
“Teruslah membangun, nanti kalau tetap tidak mendapatkan rekom, ya kita buat aja “Bukan MPP” gitu,” kata Bu Condro, menirukan Bupati Magetan, Suprawoto.
Selain itu, ada target peresmian pada Hari Jadi Magetan 12 Oktober 2019 tidak tercapai atau belum selesai. Hingga akhirnya bisa di-soft launching di akhir tahun 2019 lalu.
“Setiap ada masalah kami sampaikan ke Pak Bupati, dan beliau turun menyelesaikan,” jelasnya.
Seiring berjalanya waktu, lanjut Condro, Magetan mendapat bantuan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) pertamakali di Indonesia. Saat itu, Bupati Magetan Suprawoto merintahkan untuk fitempatkan di MPP Magetan.
“Ini menjadi angin segar bagi Magetan, karena dengan kedatangan ADM, ternyata juga dibarengi datangnya Mendagri Tito Karnavian, yang langsung merespon cepat untuk merekom pembuatan MPP,” terangnya.
Selanjutnya, Nota Kesepahaman diteken Kemen PAN RB untuk pemngembangan MPP Magetan. Dua hari setelah penandatangan, Covid-19 menerjang hingga membuat MPP dilakukan penutupan sementara.
“Ini kita manfaatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana,” kata Bu Condro.
Perlu diketahui, sebanyak 29 instansi dengan 277 pelayanan satu pintu bisa diakses di MPP Magetan Jawa Timur. MPP mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima dari kementerian, yakni MPP zero complain, zona integritas.
“Kami berharap, berdirinya MPP di pasar baru membawa dampak yang baik untuk meningkatkan perekonomian sekitar,” tutup Kepala DPMPTSP Magetan. (Red)