NGAWI | INTIJATIM.ID – Siapa sangka, selain terkenal dengan lumbung padi Nasionalnya, Kabupaten Ngawi ternyata menyimpan banyak potensi hasil kebun yang melimpah. Salah satunya, kopi excelsa Ngawi, yang akrab dikenal sebagai Kopi Selondo.
Kopi Excelsa Ngawi merupakan kopi yang tumbuh di wilayah lereng Gunung Lawu bagian sisi utara. Kopi ini dulunya tumbuh liar tanpa adanya perawatan khusus oleh para pemiliknya.
Hingga akhirnya, terdapat salah satu penggiat kopi yang menemukan biji kopi asal Ngawi ini dan dipasarkan ke Belanda. Siapa sangka, kopi Excelsa Ngawi malah banyak diminati banyak kalangan di luar negeri.
Untuk meningkatkan pengembangan industri kopi lokal dan kedai kopi di Ngawi, Pemkab Ngawi melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), menggelar festival kopi 2024.
Acara yang merupakan agenda tahunan sejak 2018 ini digelar selama 2 hari pada mulai tanggal 26-27 Juli 2024. Bertempat di area Alun-alun Merdeka Ngawi, Jawa Timur.
Selain itu, Pemkab Ngawi juga mendukung penuh pengembangan kopi lokal dan membantu pemasaran kopi Ngawi, agar lebih terkenal dan berkembang. Pun, menggalakkan berbagai festival, agar Kopi Excelca Ngawi dapat bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
“Salah satu produk Perkebunan kita itu ada kopi, Ngawi juga memiliki satu varitas kopi khas Ngawi. Untuk itu kita adakan festival setiap tahun, dalam rangka mempromosikan itu,” jelas Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, pada Sabtu malam (27/7/2024).
Festival ini, kata Wabup Ngawi, bertujuan untuk menampung kreativitas anak muda di Kabupaten Ngawi. Ia berharap, yang dikenal tidak hanya hasil perkebunannya, namun juga muncul anak-anak muda dari Ngawi yang pandai meracik kopi.
“Selain itu, untuk menampung kreatifitas anak-anak muda. Karena mayoritas sekarang yang berperan aktif di peracikan kopi, dan penikmatnya banyak dari kawula muda. Jadi tidak hanya dari kebunnya, tapi juga produk olahannya,” ungkap Mas Antok, sebutan akrab Wabup Ngawi.
Sementara itu, Kepala Disparpora Ngawi Wiwien Purwaningsih mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan dinas terkait dalam upaya melakukan pengembangan di sektor perkebunan maupun pengolahan kopi di Ngawi.
“Meski saat ini Kopi Excelsa Ngawi sudah mendunia, namun tidak dipungkiri masih kalah bersaing dengan kopi arabica ataupun robusta dar daerah lain,” paparnya.
Disisi lain, festival ini sebagai ajang konsistensi, agar kopi asli Ngawi dapat lebih mendunia. “Saat ini, kopi Excelsa Ngawi itu sudah mencapai pasar luar negeri seperti Belanda, Singapura dan Malaysia,” pungkasnya. (Mei/Red)