MAGETAN | INTIJATIM.ID – Beredar isu ada jual beli lahan parkir yang dilakukan oknum Dinas Perhubungan, dibantah oleh Welly Kristianto selaku Kepala Dishub Magetan bahwa semua itu tidak benar.
“Tidak nenar, karena pengelolaan parkir dengan mekanisme kerja sama perorangan bersama Dinas Perhubungan, yakni dengan sistem bagi hasil. Dan pengelolaan itu, ditentukan dengan target setoran juru parkir setahun setiap lokasi,” tegas Welly, Selasa (7/1@/2023).
Penentuan target, kata Welly, dengan pengamatan dan perkiraan untuk penentuannya. Sedangkan Juru parkir menyetorkan ke rekening tampungan PAD khusus parkir.
“Pencairan dilakukan setiap bulan, untuk ditransfer ke juru parkir sebagai bagi hasil. Bukan jual beli parkir,” jelasnya.
Sementara, mengenai isu adanya pungli di Parang, Pengawas Juru Parkir Dishub Magetan, Suwito mengatakan, uang setoran parkir itu dititipkan sementara sebelum disetor.
Selain itu, Suwito disebut-sebut juga melakukan pungli terhadap juru parkir dengan menerima setoran sebesar 1 Juta Rupiah.
“Karena waktu itu saya sakit, kami tidak setorkan. Dan begitu masuk kantor, saya langsung setorkan,” ungkap Suwito, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (7/11).
Dijelaskan Suwito, penetapan parkir pada di apotek dan mini market Parang tersebut justru karena pengaduan masyarakat. Menurutnya, kedua toko itu tak memiliki lahan parkir, sehingga melakukan parkir di bahu jalan dan trotoar.
“Dishub kemudian memutuskan untuk diberi juru parkir atas pengaduan masyarakat agar tak terjadi kecelakaan. Apalagi toko yang berada di pinggir jalan itu tak dilengkapi dengan amdal lalin,” katanya.
Sebagai win win solution, lanjut Wito, besaran setoran parkir di lokasi tersebut berdasarkan target parkir dengan sepengetahuan pemilik toko.
“Itu juga sebagai uji coba, yang penting ada juru parkir agar aduan masyarakat bisa dipenuhi untuk mengatur parkir dan lalin. Sebetulnya sudah klir pembicaraan dengan pihak toko dan jukir,” pungkasnya. (Red)
