Kisah Pilu Sutarji, Tukang Becak yang Kehilangan dan Mendapatkan Harapan Baru

NGAWI | INTIJATIM.ID – Di usia senjanya, Sutarji, seorang tukang becak asal Kelurahan Margomulyo, Ngawi, harus menghadapi cobaan berat. Sebulan lalu, becak kayuh miliknya yang biasa ia parkir di pinggir jalan dekat rumahnya raib dicuri. Tanpa becak, ia tak bisa mencari nafkah untuk keluarganya.

Namun, tak lama setelah kejadian tersebut, seorang dermawan bernama Pak Yusuf, mantan PNS Pemkab Ngawi yang kini telah pensiun, mengetahui kisah Sutarji. Pak Yusuf merasa tergerak untuk membantu dan membelikan Sutarji becak baru.

“Alhamdulillah, saya dibelikan becak sama Pak Yusuf,” ujar Sutarji dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun becak baru tersebut membawa harapan, Sutarji masih harus menghadapi kenyataan bahwa becak tersebut belum sepenuhnya siap digunakan. Dudukannya belum ada, dan plastik peneduh untuk pelanggan pun belum terpasang. Namun, Sutarji tetap bersyukur. “Saya masih diberi kesehatan dan bisa mengayuh becak demi keluarga,” tambahnya.

Setiap harinya, Sutarji hanya bisa mendapatkan penghasilan antara Rp30.000 hingga Rp50.000. Pendapatan yang tak menentu ini semakin sulit dengan persaingan dari becak motor dan layanan transportasi online seperti Grab. Namun, Ia tetap teguh menjalani profesinya, dan berharap suatu saat bisa kembali mendapatkan pelanggan tetap.

Kisah Sutarji mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian sosial dan bagaimana sebuah tindakan kecil bisa membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama. (Mei)

Loading

Leave a Reply