Mampir di Kebun Refugia Magetan, Lihat Bursa dan Kontes Tanaman Hias

Img 20231216 Wa0042

MAGETAN | INTIJATIM.ID – Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan kembali menggelar ‘Sarasehan Tanaman Hias’ di pelataran wisata Kebun Refugia, pada Jumat (15/12/2023) malam.

Bekerjasama dengan Komunitas Tanaman Hias Magetan (KTHM) sarasehan tentang tanaman hias ini dihadiri Pj Bupati Magetan Hergunadi, Kepala DTPHPKP Uswatul Chasanah, Kepada Disparbud Joko Trihono, serta Forkopimca Plaosan.

“KTHM ini sudah berjalan 2 tahun. Jadi harus tetap semangat dan kreatif, meski kondisi saat ini penjualan tanaman hias agak lesu,” kata Kepala DTPHPKP Magetan, Uswatul Chasanah, Jumat (15/12).

Banyak cara dalam membangkitkan para pengusaha tanaman hias. Uswatul menyebut, salah satunya dengan Bursa dan Kontes tanaman hias dari berbagai jenis.

Img 20231216 Wa0043
Uswatul Chasanah, Kepala Dinas TPHPKP Kab Magetan saat diwawancarai beberapa media.

“Silahkan membuat acara atau jualan disini, dengan sasaran wisatawan. Jadi, pelancong bisa membawa pulang oleh-oleh tanaman hias,” ungkapnya.

Menurut Pj Bupati Magetan Hergunadi, tanaman hias adalah ibarat barang antik yang punya harga dengan penggemar tersendiri. Oleh karena itu harganya bervariatif.

“Bunga itu punya kelas, kelas seperti barang antik dan harganya pasti mahal, seperti anturium dulu itu. Maka dari itu kita harus tau permintaan pasar,” ujanya.

Dalam diskusi tersebut, Hergunadi juga memberikan contoh daerah-daerah yang punya tanaman hias andalan, seperti Purworejo. Sehingga menjadi semangat dalam budidaya tanaman hias di Magetan.

“Purworejo itu satu desa usahanya tanaman semua. Baik tanaman produktif, maupun tanaman hias. Padahal tanahnya itu tandus, berada di bawah hutan jati dan untuk menanam mereka harus beli satu truk Rp 400 ribu. Belum lagi airnya, mereka harus pompa sejauh 1 kilometer, tapi karena mereka terus berjuang akhirnya sekarang berhasil,” jelasnya.

Selain itu, Pj Bupati Magetan berharap, para pengusaha tanaman hias di Magetan tidak berkecil hati dan terus semangat dalam memajukan usahanya.

“Jangan bandingkan Magetan dengan darah lain, karena kondisinya sangat berbeda. Yang penting tetap konsisten terus produksi dengan harga yang relatif terjangkau,” pungkasnya. (Red)

Loading

Leave a Reply