NGAWI | INTIJATIM.ID – Kegiatan Sosialisasi Lokakarya Workshop Seminar Sarasehan (Solowsemiran) 2025 yang mengusung tema “Pentingnya Pendidikan untuk Masa Depan Bangsa”, menghadirkan narasumber dari akademisi guna memberikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan politik.
Dalam kegiatan tersebut sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 9, Hartono, ingin memberikan contoh agar dalam kontestasi politik menang kalah soal lumrah dan setelah kontestasi politik usai masyarakat dapat bersatu dan bekerjasama demi mendukung semua program pemerintah.
Acara yang berlangsung di Nata Azana Hotel itu, dihadiri oleh ratusan kader dari masyarakat Sambipasar Dusun Buru Desa Jambangan Kecamatan Paron Ngawi merupakan tempat kelahiran Hartono yang diusung dari partai Gerindra. Minggu (9/2/25).
Meski hanya menyapa via zoom, lantaran rapat di DPD Gerindra Jatim untuk persiapan ulang tahun ke 17 Partai Gerindra, anggota DPRD Provinsi dapil 9 yang meliputi wilayah Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek ini menekankan untuk merangkul semua pihak.
Disampaikan oleh Giyat Warsito salah satu dari Tenaga Ahli Kedewanan Hartono mengungkapkan,” kegiatan ini adalah bentuk apresiasi kepada para kadernya agar usai pemilihan tidak ada lagi permusuhan, seperti pak Hartono yang selalu belajar politik dari 12 anggota DPRD yang dulu menjadi rivalnya,sekarang beliau malah sering duduk bareng,” ujarnya.
Sementara itu, Johan salah satu pemateri tetap dari tim Hartono menyampaikan, pentingnya pendidikan kepada masyarakat. Menurutnya, pendidikan tidak hanya melalui formal dan informal melainkan dari lapangan.
“Pendidikan politik itu sangat penting, agar nantinya setelah kontestasi politik usai seluruhnya bisa langsung bergabung dan legowo. Apalagi sebagai generasi penerus bangsa dapat menjalani kegiatan kemasyarakat yang mendukung pemerintah,” jelas Johan, (9/2).
Johan yang notabennya sebagai pengajar akuntansi di SMKN 1 Pitu, yang dulunya merupakan aktivis dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ini juga menghimbau, kepada generasi muda untuk melek politik.
“Kompetisi hanya sekedar permainan saja, contohlah seperti pak Prabowo seorang negarawan sejati, jangan jadi oposisi abadi karena bisa saja sekarang kalah besok kesempatan untuk menang, “pungkas Johan kepada intijatim.id. (Mei)