MAGETAN | INTIJATIM.ID – Operasi Zebra Semeru 2024, bakal dialksanakan selama 14 hari ke depan. Polres Magetan mulai beroperasi pada tanggal 14-27 Oktober mendatang. Apel gelar pasukan pun dilakukan oleh Polres Magetan, pada Senin (14/10/2024).
Dengan tema “Cipta Kondisi Kamseltibcarlantas Jelang Pelantikan Presiden/Wakil Presiden Terpilih pada Pemilu 2024″, operasi ini melibatkan 3.469 personel gabungan dari Polda Jatim dan jajaran Satwil se-Jawa Timur.
Selain itu, Operasi Zebra Semeru ini akan difokuskan pada berbagai lokasi rawan kecelakaan (black spot), kemacetan (trouble spot), dan pelanggaran lalu lintas di wilayah Jawa Timur. Termasuk ruas jalan tol, jalan arteri, serta lokasi lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
AKBP Satria Permana mengatakan, Operasi Zebra Semeru ini akan dibagi menjadi dua periode. Pada minggu pertama, fokus pada kegiatan preemtif dan preventif, dimana edukasi kepada masyarakat dan upaya pencegahan pelanggaran akan dikedepankan.
Sedangkan pada minggu kedua, akan dilakukan kegiatan represif, berupa penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan tilang manual secara hunting, khususnya untuk pelanggaran yang berpotensi menyebabkan fatalitas kecelakaan.
“Kami berharap pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024 ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kaum milenial, agar lebih tertib dalam berlalu lintas. Tindakan preemtif dan preventif akan menjadi prioritas, didukung oleh penegakan hukum lalu lintas yang simpatik dan humanis,” jelas Kapolres Magetan.
Dalam pelaksanaannya, Kapolres menegaskan kepada anggota untuk menghindari tindakan atau perilaku yang dapat menimbulkan hal-hal kontraproduktif terhadap citra Polri.
Menurut AKBP Satria Permana, Polisi harus mengedepankan langkah-langkah humanis dan menerapkan sistem buddy, serta berpedoman pada SOP yang berlaku, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Mari bersama-sama mewujudkan Kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman untuk mewujudkan Magetan ramah lalu lintas,” tandasnya.
Sebagai informasi, data Ditlantas Polda Jatim menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 mengalami penurunan sebanyak 12,6 persen dibandingkan tahun 2023. Meski demikian, angka fatalitas korban meninggal dunia masih tinggi, mencapai 3.570 jiwa. (Red)