MAGETAN | INTIJATIM.ID – Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan, diriuhkan dengan acara Pawai Budaya “Semar Bangun Khayangan”, dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, sekaligus perayaan Hari Lahir Kecamatan ke-23 tahun 2025.
Sebanyak 12 desa/kelurahan dan organisasi pencak silat di Kecamatan Ngariboyo, mengikuti pawai tersebut dengan memakai kostum dari berbagai adat nusantara. Menariknya, jajaran Forkopimca Ngariboyo juga ikut tampil menghibur masyarakat dengan berpakaian tokoh pewayangan seperti, Gareng, Petruk, Semar dan Bagong.
“Ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, sekaliggus Hari Jadi Kecamatan Ngariboyo yang ke-23,” kata Camat Ngariboyo Magetan, Agung Budiarto, Sabtu (6/9/2025).
Agung menjelaskan, bahwa lakon “Semar Mbangun Kayangan” adalah cerita pewayangan yang mengandung pesan moral dan kritik sosial. Di mana Semar, sebagai simbol rakyat jelata (wong cilik), berusaha membangun atau memperbaiki jiwa dan mental para pemimpin (Pandawa), bukan membangun istana fisik,”

“Kayangan berarti kebaikan akhlak dan kepemimpinan yang berorientasi pada rakyat. Yakni sebagai upaya untuk membina moral pemimpin, agar tidak lalai dan tidak dikuasai kekuasaan, sehingga mampu membawa kemaslahatan bagi rakyat,” jelasnya.
Dengan tema ini, Agung menyebut, untuk memberikan pesan moral berupa edukasi dan kritik terselubung untuk menjadikan pemimpin yang teladan dalam memperjuangkan kebenaran.
“Lakon ini merupakan bentuk edukasi moral tentang pentingnya menjadi pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyatnya. Selain tidak terlena dengan jabatan, seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam membina, membimbing, dan mengawasi rakyat, serta menjaga nilai-nilai kebaikan,” ungkap Camat Ngariboyo, dengan berpakaian tokoh Semar.
Ia juga berharap, adanya Pawai Budaya ini, selain bisa menghibur masyarakat juga meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya warga Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan,” tutup Agung Budiarto. (Red/IJ)