NGAWI | INTIJATIM.ID – Export Center Surabaya, menggelar pelatihan dan business matching bagi para perajin kayu jati, di Pendopo Soegeng Craft, Desa Wisata (Dewi) Kerajinan Kayu Jati Ngubalan, Kabupaten Ngawi. Selasa (29/10/2024).
Dibawah naungan Kementerian Perdagangan RI, Export Center Surabaya berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi, serta Bank Jatim, terus berkomitmen mendorong para perajin kayu jati agar bisa menembus pasar global dan ekspor mandiri.
Melalui aplikasi Inaexsport dari Kementerian Perdagangan, para pengrajin kayu jati dapat dengan mudah menawarkan hasil kerajinannya, serta bertransaksi langsung dengan buyer luar negeri. Hal ini sebagai upaya mendorong potensi para perajin kayu jati Ngawi untuk ekspor mandiri menembus pangsa pasar Eropa maupun Amerika.
Koordinator Tenaga Teknis Bidang Standarisasi Produk, Akses Pasar Promosi Dan Pemasaran Export Center Surabaya, Julian Setiarsa menjelaskan bahwa, pihaknya berusaha membantu para perajin kayu jati Ngawi untuk menjadi eksportir mandiri untuk pangsa pasar luar negeri, terutama Amerika Serikat.
“Perajin kayu jati mempunyai potensi besar untuk menembus pangsa pasar Amerika Serikat maupun Eropa. Kami dari Export Center Surabaya selaku perpanjangan tangan Kementerian Perdagangan akan terus mendorong para perajin kayu jati Kabupaten Ngawi agar bisa masuk pangsa pasar luar negeri tersebut,” jelas Julian Setiarsa. Selasa (29/10).
Sesuai data Kementrian Perdagangan, Julian menyebut, pangsa pasar furniture kerajinan kayu jati saat ini menduduki peringkat kedua setelah aksesoris. Maka, Export Center Surabaya siap memberikan layanan konsultasi dan pendampingan bagi para perajin kayu jati Ngawi dalam menjalankan usaha ekspor mandiri.
“Produk furniture, terlebih kerajinan kayu jati, sejauh ini masih menjadi target untuk ekspor Indonesia, dan menjadi penghasilan devisa terbesar juga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi, Daru Candra Wulandari, membeberkan bahwa, pelatihan dan business matching tersebut diikuti 25 perajin kayu jati di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
“Kami berharap, kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya mendorong para perajin kayu jati Kabupaten Ngawi untuk bisa melakukan ekspor mandiri ke negara tujuan,” pungkasnya. (Mei)