MAGETAN | INTIJATIM.ID – Seorang siswi SMP yang tak mau sekolah karena mendapat perundungan, terus didampingi secara intern oleh Pemkab Magetan melalui Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPP PA).
Plt Kepala PPKBPP PA Magetan, Joko Risdiyanto mengamini bahwa kasus perudungan siswi SMP menjadi pantauan Pemkab Magetan.
Kali ini, kata Joko, pihaknya telah melakukan pendampingan dengan membawa psikiater untuk memulihkan psikologi korban.
“Sudah beberapa kali, dinas ke sana, dan secara intern kami pantau terus,” ujarnya, Jumat (2/2/2024).
Selain itu, Dinas PPKBPP PA Magetan sedang berkoordinasi dengan Kemenag Magetan agar korban bisa bersekolah di pondok pesantren di Magetan.
“Yang bersangkutan meminta untuk sekolah di pondok pesantren di Madiun. Saat ini kami mengupayakan di ponpes Magetan agar memantaunya lebih mudah. Kami koordinasikan dengan Kemenag Magetan,” jelasnya.
Atas kasus tersebut, lanjut Joko, Dinas PPKBPP PA Magetan juga berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di Magetan untuk ikut andil dalam pencegahan terjadinya kasus perundungan.
“Sekolah harus proaktif. Bila perlu menyampaikan ke dinas kami agar ada upaya pencegahan dan penanganan lebih lanjut,” pesan Kabag Hukum Pemkab Magetan itu.
Sebagai informasi, munculnya kasus perudungan tersebut terjadi karena dibully teman-temannya lantaran tidak memiliki Hp. Sehingga, salah satu siswi di Magetan ini tidak mau sekolah sampai berbulan-bulan. (Red)