MAGETAN | INTIJATIM.ID – Pemerintah Kabupaten Magetan mulai menyalurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (kelompok B3).
Program ini resmi diluncurkan di Kelurahan Tambran, Kecamatan Magetan, pada Selasa (8/7/2025) sebagai bagian dari upaya nasional menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas gizi keluarga Indonesia.
MBG merupakan implementasi dari program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan sasaran strategis kepada kelompok rentan yang berperan penting dalam mencetak generasi berkualitas.
Plt Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Magetan, Ir. Miftahuddin, mengatakan bahwa, program ini menyasar 760 penerima manfaat di dua kecamatan. Rinciannya, 307 penerima di empat kelurahan Kecamatan Magetan dan 457 penerima di lima desa Kecamatan Sukomoro.
Pada peluncuran awal, hadir 45 perwakilan penerima dari Kelurahan Tambran, terdiri dari 1 ibu hamil, 3 ibu menyusui, dan 41 balita non-PAUD.
“Data penerima bisa bertambah karena sifatnya dinamis. Sesuai nota kesepahaman, 10 persen dari total penerima makanan bergizi melalui SPPG dialokasikan khusus untuk kelompok B3,” terang Miftahuddin.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada 450 penerima manfaat dari program SPPG di Kecamatan Sukomoro.
Untuk memperluas jangkauan layanan, Miftahuddin menyebut, Pemkab Magetan berencana menambah enam titik distribusi SPPG baru, dengan menyesuaikan jadwal kegiatan sekolah. Yakni dua kali seminggu selama libur sekolah dan setiap hari saat sekolah aktif kembali.
“Pendistribusian dilakukan dari titik dropping ke rumah-rumah penerima. Di setiap lokasi terdapat kader pendamping dan pengelola logistik. Ada yang diantar langsung, ada pula yang diambil sendiri oleh penerima,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Magetan Suyatno yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa kelompok B3 merupakan kunci utama dalam upaya menurunkan stunting secara jangka panjang.
“Tiga kelompok ini sangat menentukan kualitas generasi mendatang. Maka, perhatian serius terhadap mereka adalah bentuk investasi sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing,” ujar pejabat yang akrab disapa Kang Suyat itu. (Bgs/IJ)