MAGETAN | INTIJATIM.ID – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025 di Monumen Soco, Magetan, menjadi momentum penting untuk merenungkan sejarah kelam bangsa, khususnya terkait peristiwa pemberontakan PKI Muso tahun 1948 dan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Acara ini disoroti sebagai upaya untuk memperkuat ideologi Pancasila dan memberikan edukasi kepada generasi muda. Rabu (01/10/2025).
Dalam moment bersejarah itu, Bupati Nanik beserta jajaran Forkopimda Magetan juga membagikan sembako kepada warga sekitar. Ia juga menegaskan bahwa, pemilihan lokasi di Monumen Soco bukan tanpa alasan melainkan karena memiliki nilai sejarah yang mendalam.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila, tempatnya di Monumen Soco ini karena mempunyai sejarah,” ujarnya.
Bupati Magetan menjelaskan, di lokasi tersebut, tepatnya di dua sumur yang ada, banyak ditemukan korban peristiwa pemberontakan PKI Muso pada tahun 1948. Para korban, termasuk banyak pejabat, dibunuh dan ditimbun di sumur Soco.

“Korban-korbannya ini banyak yang dibunuh di sumur Soco ini. Jadi untuk memperingati 1 Oktober kita tempatkan di Soco, untuk mengenang peristiwa PKI Muso di tahun 1948,” jelasnya.
Menanggapi usulan untuk menjadikan Monumen Soco sebagai museum, Bupati Magetan menyambut baik ide tersebut. Menurutnya, pengembangan museum akan memberikan edukasi dan pengukuhan ideologi Pancasila, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Pun, bakal dikaji lebih lanjut dengan OPD terkait.
”Untuk generasi muda, kita harus mengingat sejarah. Sejarah itu sangat penting. Dengan adanya mengingat sejarah, kita akan bisa menginstrospeksi diri,” tegas Bupati Magetan, Rabu (01/10).
Sementara itu, Ketua DPRD Magetan, Suratno menambahkan bahwa, sejarah yang terkandung di Monumen Soco sangatlah panjang dan penting, mengingat salah satu korbannya adalah ayah dari Ketua MPR RI saat itu. Hal ini menunjukkan dimensi historis yang signifikan.
”Harus kita buat rangkaian buku. Harapannya nanti kita padukan ahli sejarah dan juga tokoh-tokoh keluarga yang masih ada. Harus kita buat buku yang nantinya menjadi atensi museum yang diusulkan teman-teman tadi,” ungkapnya di hadapan awak media.
Ia juga mengharapka adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk pemeliharaan cagar sejarah, termasuk sumur pertama di Monumen Soco,” punglas Ketua DPRD Magetan. (Red/IJ)