NGAWI | INTIJATIM.ID – Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada Slamet, warga Dusun Karangasem 2, RT.006/RW.06 Desa Geneng, Kecamatan Geneng.
Penyerahan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Baznas Kabupaten Ngawi dan relawan Pesona (Perserikatan Sedulur Orang Ngawi Abadi), yang berhasil merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi layak huni. Selain itu, dalam acara tersebut juga diberikan santunan sembako kepada kaum dhuafa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Ketua Relawan Pesona, Sudibyo mengungkapkan bahwa, renovasi rumah Slamet memakan biaya sebesar 17 juta rupiah. Dari total anggaran tersebut, 70 persen berasal dari Baznas Ngawi, sementara 30 persennya dicover oleh Relawan Pesona.
“Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara lembaga sosial dan relawan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Sudibyo.
Usai acara, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menyebut, adanya Baznas memberikan berbagai macam solusi di saat posisi masih awal tahun, administrasi keuangan APBD belum ada pencairan.
“Kita dorong Baznas untuk mengatasi masalah kerentanan sosial seperti bedah rumah ini. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Ngawi dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan di daerah,” terangnya. Senin(13/1/25).
Dalam periode kedua ini, Ia bersama Bupati Ngawi menargetkan percepatan pembangunan 7.000 rumah tidak layak huni yang telah terdata, dengan target tiga tahun ke depan dapat menyelesaikan.
“Peran serta sinergi antara relawan, bakti sosial TNI-Polri, instansi pemerintah, serta CSR perusahaan dapat mempercepat program bedah rumah ini. Sehingga, Kami akan terus mendorong kerjasama untuk mencapainya,” jelas Antok.
Sementara itu, Samsul Hadi, Ketua Baznas Kabupaten Ngawi menambahkan, bahwa pada tahun 2025, Baznas Ngawi menargetkan untuk menyelesaikan 50 unit bedah rumah, diantaranya 25 unit dari anggaran Baznas Ngawi, 20 unit dari Baznas RI, dan 5 unit dari Baznas Provinsi Jatim. Ia juga mengungkapkan pada tahun 2024, Baznas Kabupaten Ngawi telah berhasil melaksanakan bedah rumah 47 unit dari target 40 unit.
“Spirit utama kami adalah mendukung program pemerintah Kabupaten Ngawi, khususnya dalam pengentasan kemiskinan meski seringkali terkendala sengketa tanah atau status tanah belum milik sendiri, prioritas kami memang seperti pak Slamet yang hidup sebatang kara atau bisa disebut disil satu,” pungkas Samsul. (Mei)