MAGETAN | INTIJATIM.ID – Dahulu, pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatata Sipil (Disdukcapil) Magetan, banyak dikeluhkan masyarakat. Karena selain antri lama, banyak pungli yang memainkan celah tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, saat ini, layanan Disdukcapil Magetan menjadi sangat cepat, efisien dan transparant. Pun, kantor layanan adminduk di Magetan ini terlihat sangat sepi, bahkan seperti tidak ada pengunjungnya.
Kepala Disdukcapil Magetan, Hermawan mengatakan, saat itu, Bapak Bupati Magetan Suprawoto juga meminta layanan adminduk di lingkup Pemkab Magetan bisa terurai dan tidak tersentral jadi satu.
“Pak Bupati waktu itu memerintahkan agar layanan jangan tersentral, didistribusikan ke dua atau tiga kecamatan,” ujar Hermawan, di ruang kerjanya, pada Selasa (18/7/2023).
Tahapan berikutnya, kata Hermawan, layanan adminduk di Kabupaten Magetan Jawa Timur, meluas di 6 kecamatan pada tahun 2019 lalu.
“Setahun kemudian, pelayanan adminduk sudah bisa di semua kecamatan. Yakni, di 19 titik, sebanyak 208 desa,” jelasnya.
Konsep pelayanan publik itu, Hermawan menyebut, Disdukcapil Magetan menggunakan sistem service and deliverie. “Sejak awal saya menginginkan, agar warga masyarakat menikmati layanan yang mudah dan cepat. Intinya jangan dipersulit,” ungkap Hermawan.
Atas capaian tersebut, Dispendukcapil Magetan juga bisa menelurkan zero complain. Atas penggunaan aplikasi Whatsapp untuk melayani masyarakat.
“Ketika belum ada peraturan mendagri saja, kami sudah luncurkan layanan pakai Whatsapp, sehingga ketika Covid kami dinilai paling siap,” kata Hermawan.
Hal ini, lanjut Hermawan, Dispendukcapil Magetan meraih penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada 2019, dan Pelayanan Publik Prima pada 2022.
“Tahun ini, Dispendukcapil Magetan berstatus Pelayanan yang Membahagiakan dari Kementerian Dalam Negeri. Semua terwujud atas komitmen pimpinan, ya Pak Bupati Suprawoto,” pungkasnya. (Red)
