Highlight

Polemik Kandang Sapi: Disnakan Magetan Mengizinkan, Warga Tetap Protes

oplus 131072

MAGETAN | INTIJATIM.ID — Protes warga Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, terkait pembangunan kandang sapi dekat Pamsimas masih terus bergulir. Meski Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Magetan memberikan izin pembangunan kandang sapi tersebut tidak menghentikan gelombang protes dari warga setempat.

Masyarakat Gebyog tetap menyuarakan penolakan keras atas proyek yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut, terutama karena lokasi kandang yang sangat berdekatan dengan fasilitas Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang menjadi sumber air bersih utama bagi warga. Masyarakat khawatir limbah kotoran ternak akan meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air minum, yang berdampak serius pada kesehatan masyarakat.

​”Mungkin penilaian dari Disnakan sudah mengizinkan dan tidak bermasalah, tetapi mereka tidak memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan hidup kami,” ujar Giyanto, salah satu perwakilan warga Desa Gebyog, Karangrejo, Magetan. Selasa (4/11/2025).

Menurut warga, jarak kandang yang berdekatan dengan Pamsimas dianggap melanggar prinsip kehati-hatian dalam perlindungan sumber daya air bersih dari potensi kontaminasi limbah ternak.

​”Kami sangat khawatir, limbah dari kandang sapi itu akan mengotori air sumur Pamsimas kami. Dan air bersih adalah hak kami, dan kesehatan anak cucu kami taruhannya,” tambah Joko, warga desa setempat.

Sementara itu, setelah dilakukan croscek di lapangan, secara teknis Disnakan Kabupaten Magetan mengizinkan pembangunan kandang sapi tersebut meskipun berdekatan dengan Pamsimas.

“Secara teknis tidak bermasalah, asalkan pengelolahan limbahnya ditangani dengan maksimal,” ungkap Sidik Perwito, Kepala Bidang (Kabid) Usaha Tani Peternakan, Disnakan Magetan.

Disnakan juga menghimbau, kepada pemerintah desa untuk segera mensosialisasikan rencana pembuatan tampungan limbah ternak, baik limbah padat maupun cair. “Dari hasil koordinasi kepada lurah Gebyog, bahwa pihak desa akan melakukan sosialisasi bersama warga setempat, sebagai upaya penjelasan terkait pengolahan limbah sapi tersebut,” jelas Sidik, kepada intijatim.id

​Kasus ini menyoroti perlunya sinergi yang lebih baik antara program ekonomi desa dengan perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Warga Gebyog berharap protes mereka menjadi momentum bagi Pemkab Magetan untuk memastikan pembangunan ekonomi tidak mengorbankan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. (Red/IJ)

ajax-loader-2x Polemik Kandang Sapi: Disnakan Magetan Mengizinkan, Warga Tetap Protes

Share this content:

Post Comment

error: Content is protected !!